CILEGON, (KB).- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota
Cilegon Sari Suryati meminta Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Perhubungan
(Dishub) serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota
Cilegon segera membuat petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknik
(Juknis) penyaluran bantuan sosial untuk warga terdampak Covid-19.
Ketiga dinas tersebut, diberi waktu dua hari untuk merampungkan hal
tersebut, agar Pemkot Cilegon segera menyalurkan bantuan sosial untuk
warga terdampak Covid-19.
Ia menuturkan, telah menerima banyak masukan tentang penyaluran
bantuan yang semakin mendesak. Oleh karena itu, pihaknya memanggil tiga
dinas tersebut, dalam rangka evaluasi penyaluran bantuan sosial.
“Kami membahas tentang penanganan Covid-19. Masyarakat kan sudah
menunggu lama,” katanya saat ditemui seusai rapat tertutup evaluasi
penanganan Covid-19, di Pemkot Cilegon, Selasa (28/4/2020).
Hadir pada rapat tersebut, Wali Kota Cilegon Edi Ariadi, Wakil Wali
Kota Cilegon Ratu Ati Marliati, Asda II Setda Kota Cilegon Tubagus
Dikrie Maulawhardana, Asda III Setda Kota Cilegon Dana Sujaksani, serta
Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Sandi, dan Statistik (DKISS) Kota
Cilegon Ahmad Aziz Setia Ade Putra. Hadir juga Kepala Dishub Kota
Cilegon Uteng Dedi, Kepala Disperindag Kota Cilegon Abadiah, serta
Kepala Dinsos Kota Cilegon Ahmad Jubaedi.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda Kota Cilegon mempertanyakan kesiapan
masing-masing dinas dalam agenda tersebut. Hasilnya, ketiga dinas
ditenggat dua hari untuk segera mempersiapkan sistem penyaluran bansos.
“Teman-teman yang sudah punya kewajiban menyusun agenda kegiatan,
harus segera membuat juklak juknis. Kapan target bisa selesai, juknisnya
kapan, kapan calon penerimanya di SK-kan wali kota, kapan kami
distribusikan kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia mengingatkan, agar penerima bantuan dari tiga dinas tersebut,
tidak tumpang tindih. Ia meminta ketiga dinas mengkaji ulang tentang
objek bantuan yang akan disalurkan.
“Data harus betul-betul lengkap, supaya tidak overlap. Kemudian,
apakah bantuan cukup hanya berbentuk uang atau sekalian sembako. Kami
minta itu dikaji juga,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Cilegon Uteng Dedi mengatakan,
telah mengusulkan 1.216 sopir angkot dan 3.208 ojek online dan pangkalan
sebagai penerima bansos. Pihaknya akan mengevaluasi apakah bantuan
tersebut, cukup hanya berbentuk uang tunai.
“Usulan kami sih berupa uang tunai Rp 500.000. Apakah nanti akan
disertai sembako, sedang kami kaji. Insyaallah juklak juknis kami
siapkan selama dua hari,” tuturnya.
0 comments:
Post a Comment