![]() |
| Prof. dr. Amin Soebandrio, PhD, SpMK(K), Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, bicara tentang virus Corona Covid-19 |
JAKARTA-Kepala Lembaga Biologi Molekuler EIjkman Prof Amin Soebandrio mencurigai penyebaran virus corona di rumah sakit di Indonesia. Penyebaran virua corona itu menyebar melalui di udara dalam bentuk aerosol.
Penyebaran virus corona itu terjadi karena beberapa prosedur yang dilakukan di rumah sakit.
"Ada beberapa prosedur di rumah sakit,
misalnya pemasangan ventilator atau beberapa prosedur lain yang bisa
membentuk aerosol yang partikelnya lebih kecil daripada droplet," kata
Amin saat dihubungi di Jakarta, Minggu (5/4/2020).
Perubahan partikel menjadi aerosol yang
bisa menjadi media penyebaran virus seperti corona penyebab COVID-19
melalui udara tidak bisa terjadi secara umum di sembarang tempat. Hanya
tempat-tempat tertentu yang melakukan beberapa prosedur tertentu saja
yang memungkinkan perubahan partikel menjadi aerosol.
"Itu sebabnya perawat dan dokter di rumah
sakit disarankan memakai masker N-95 yang bisa mencegah
partikel-partikel seperti aerosol. Kalau di luar rumah sakit, cukup
masker bedah saja, tidak perlu masker N-95," tuturnya.
Amin mengatakan ukuran virus corona
meskipun sangat kecil. Tetapi sebenarnya cukup besar dan keluar dari
tubuh manusia dalam bentuk droplet. Partikel dalam bentuk droplet; atau
percikan-percikan yang mungkin muncul saat batuk, bersin, dan berbicara;
ukurannya cukup besar dan tidak bisa terbang jauh. Karena itu,
masyarakat tidak perlu khawatir virus corona bisa menyebar melalui
udara, setidaknya bila di luar kawasan rumah sakit.
"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun
menyarankan kalau di luar rumah boleh memakai masker kain yang tiga
lapis karena partikel pembawa virus corona sebenarnya cukup besar,"
katanya.







0 comments:
Post a Comment