Kolaborasi Azizah dan NU Tangsel Melawan COVID-19

TANGSEL-Bakal calon Wali Kota Tangerang Selatan Siti Nur Azizah menyalurkan bantuan berupa 500 paket sembako kepada warga terdampak COVID-19.

Bantuan yang menjadi wujud kepeduliannya itu, disalurkan melalui posko donasi yang didirikan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tangsel yang bernama NU Peduli COVID-19. 

Azizah menjelaskan bahwa kolaborasinya dalam penyaluran bantuan COVID-19 bersama NU itu didasari oleh sejumlah alasan. 

Menurutnya, NU telah menjadi bagian dari keluarga besarnya, yang telah mengajari sejumlah tradisi tentang segala kebaikan, dan kebijaksanaan. 

“Bersama NU kita akan terus merawat nilai-nilai tradisi yang berkembang di masyarakat. NU adalah organisasi yang sangat berpeluang mampu merawat kebhinekaan di Indonesia,” jelas Azizah, Jumat (24/4/2020).

Ia mengungkapkan, bantuan tersebut ia salurkan lantaran, ia menilai bahwa wabah COVID-19 ini tidak hanya mengoyak kesehatan, namun juga mengoyak sendi-sendi sosial.

"Banyak yang tak bisa bekerja, banyak yang mendadak menjadi miskin. Roda ekonomi tak bergerak. Meski pemerintah terus bekerja keras memulihkan keadaan," sambungnya. 

Namun sayangnya, kata Azizah, tak semua rakyat bisa mengapresiasinya. Ada yang mendukung dengan bergerak secara sukarela, tapi tak sedikit juga yang mengganjal. 

“Banyak cemooh, hinaan, dan kata tak bijak menghiasi sosmed (media sosial) kita. Ini yang harus kita sudahi,” tegasnya. 

Cemoohan dan hinaan tersebut, kata Azizah, tak bisa dibiarkan. Atas hal itu melalui bantuan tersebut,  ia bermaksud melakukan provokasi dan propaganda. Khususnya bagi warga NU untuk dapat terus bergerak di garda terdepan perjuangan dengan cara gotong-royong membantu meringankan beban masyarakat. 

Ia yakin bila warga NU sudah bergerak, maka elemen masyarakat  yang mencintai Indonesia lainnya pun akan segera bekerjasama melawan COVID-19 ini. 

“Sudahi perdebatan, mulailah bekerja. Kita harus mengutamakan kerja nyata ketimbang bernyinyir ria. Sedikit berbuat lebih terhormat ketimbang banyak bicara tanpa karya nyata,” pungkasnya. (