Saturday, 4 April 2020

'Orang Miskin Tidak Boleh Sakit', Kekhawatiran Dunia Terkait Merebaknya Covid-19 di Indonesia

 

JAKARTA- Penyebaran virus Corona di Indonesia rupanya mendapat perhatian khusus dari banyak pihak di dunia.Hal ini rupanya terkait dengan warga miskin di negara kita.
Organisasi internasional menyebut hampir 100 keluarga di Indonesia atau masing-masing rakyatnya secara individu hidup hanya dengan pendapatan maksimal dua puluh ribu rupiah,
Salah satunya adalah keluarga Pak Hasib (40) dan istrinya Khomsiah (38).
Hidup di daerah kumuh bantaran sungai wilayah Jakarta, harta paling berharga bagi keduanya adalah toko yang mereka miliki,
Toko tersebut tersembunyi di belakang hotel bintang lima dan barak militer Angkatan Laut.
Mereka menjual apa saja, mulai dari kopi instan, teh celup, mi instan, minuman dingin, rokok, mainan anak kecil dan juga beras.
Namun ada 2 benda yang tidak dimiliki atau dijual pasangan tersebut yang justru sangat penting saat wabah pandemi Corona saat ini: masker wajah dan hand sanitiser.
Kasus positif Corona di Indonesia dilaporkan sampai Sabtu kemarin mencapai angka 96 dengan 5 kematian.
Dengan ini, keluarga miskin di Indonesia seperti keluarga Hasib dan Khomsiah beserta 3 anak mereka tidak mampu berbuat banyak selain khawatir.
"Kami tidak punya apa-apa untuk menolong diri kami," ujar Hasib.
Kondisi ini memang menggambarkan ungkapan para masyarakat miskin di Indonesia: 'orang miskin tidak boleh sakit' yang asal mulanya adalah kondisi mengenaskan bagi para warga miskin Indonesia yang sakit parah dan tidak dapat menanggung biaya pengobatan.
Melansir South China Morning Post, kondisi Indonesia saat ini masih tergolong 'luar biasa beruntung' denga hanya 96 kasus positif dan 5 kasus kematian akibat Covid-19, termasuk salah satunya turis Inggris di Bali pada Rabu kemarin.
Hal ini dianggap luar biasa beruntung dibandingkan dengan para negara di ASEAN yang menghadapi ratusan kasus pasien positif Covid-19 yang sampai membuat WHO umumkan jika Covid-19 telah menjadi pandemi pada Rabu lalu.
Petugas medis, dokter dan peneliti sangat tidak percaya akan kondisi yang terjadi di Indonesia, dan yakin jika masih ada kasus positif Corona lain yang belum terdeteksi di Indonesia.
Jika laju infeksi meningkat dengan sangat dramatis, warga miskin di negara ini hanya memiliki sumber dana sangat sedikit dan pilihan pengobatan terbatas untuk lindungi dari pukulan berat Covid-19.
Ariyo Irhamna, spesialis ekonomi kelas miskin di Institut Pengembangan Finansial dan Ekonomi (INDEF) in Jakarta mengatakan, "aku pasti berpikir warga miskin akan lebih terkena dampak karena kurangnya akses ke pengobatan, akses ke air bersih dan makanan sehat dibandingkan warga kelas menengah dan warga kelas atas."
"Kondisi hidup mereka sangatlah buruk."
Tingkat kemiskinan di Indonesia adalah sekitar 10 persen, atau sekitar 26 juta jiwa, jika berdasarkan angka garis kemiskinan yang ditetapkan pemerintah, yaitu pendapatan sebesar tiga belas ribu rupiah per harinya.Namun, organisasi internasional telah lama mengatakan ada sekitar 100 juta keluarga dan warga Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan yaitu denga pendapatan sebesar dua puluh ribu rupiah per hari.
"Dari yang aku tahu dan sudah kulihat sendiri dahulu, selama mereka merasa masih kuat, warga miskin akan tetap bekerja walaupun mereka sakit, agar mereka mendapat uang dan bisa bertahan hidup, bahkan walaupun ada virus hidup di tubuh mereka," ujar Wardah Hafidz, koordinator kelompok advokasi Konsorsium Warga Miskin di Kota.
Toko kecil Hasib dan Khomsiah yang berukuran dua kali lipat rumah mereka berada di wilayah bernama Starling keliling, yang juga menjadi rumah beberapa pedagang asongan tradisional yang berkeliling dengan sepeda menjajakan kopi instan, teh, susu disertai dengan termos berisi air panas.
Ada juga yang menggunakan gerobak dorong untuk menjual air mineral, minuman kalengan dan rokok.
Mereka adalah para warga yang pindah dari Madura ke Jakarta untuk mencari kerja lebih dari 20 tahun yang lalu.
Seorang warga bernama Munidin (32) telah berjualan dagangan asongan sejak 2011, setiap hari bekerja dari jam 12 siang sampai jam 1 dini hari di sepanjang jalan antara dua mall besar.
Ia biasa mendapatkan 50 ribu rupiah seharinya untuk menghidupi istri dan ketiga anaknya,
"Aku sama sekali tidak tahu tentang corona, tetapi kalau kami sakit, kami pergi ke puskesmas," ujarnya.
Namun Puskesmas hanya akan menjadi pertolongan kecil bagi siapa saja yang terinfeksi virus Corona. Puskesmas tidak difasilitasi dengan alat uji Corona atau mesin ventilator, dan hanya beberapa puskesmas di Indonesia yang memiliki ranjang untuk pasien yang perlu dirawat inap.
Dr. Arita Magdalena, salah satu ketua puskesmas lokal terdekat menyebutkan, "kami punya alat untuk cek suhu badan, lakukan screening sebagai langkah awal dan memonitor gejala yang ada serta mengecek ke mana saja mereka sebelumnya."
"Jika mereka memiliki kriteria seperti gejala Corona, Puskesmas akan merujuk mereka ke rumah sakit rujukan."
Namun hal tersebut dapat menjadi masalah jika ada lonjakan infeksi, seperti yang ditakutkan banyak pihak.
Ariyo Irhamna menyebutkan, "mereka bisa dirujuk ke rumah sakit dengan gratis tetapi kapasitas ranjang yang ada sangatlah terbatas, dan kapasitas di puskesmas sendiri juga terbatas."
Pedagang asongan lain yang bernama Misliah (30), ibu dari 3 anak yang menjual kopi, air mineral, mi instan dan rokok di luar masjid terdekat pada malam hari untuk hindari kejaran polisi menyebut ia sudah mendengar tentang virus tersebut,
"Aku dengar tentang virus itu, aku membacanya. Ya, aku khawatir tetapi aku bahkan tidak punya masker kesehatan," ujarnya.
Hafidz mengatakan seharusnya pemerintah pusat da daerah membagikan masker wajah gratis di warga miskin untuk memberi mereka perlindungan dasar, dan juga menghukum para penimbun yang menjual masker dengan harga dua atau tiga kali lipat harga biasanya.Aku juga yakin pemerintah di semua tingkat harusnya aktif dan serius dalam memberikan infromasi, terbuka dan trasnparan pada kasus dan penanganannya," ujarnya.
"Sebelumnya, mereka justru sangat bersikap rahasia dan justru menanggapi komentar bodoh masyarakat."
Ada juga yang mengatakan jika penjualannya menurun karena virus tersebut, saat warga yang demam memilih masuk ke pusat perbelanjaan untuk membeli pengobatan yang tersedia di dalam.
Lebih parah lagi, dia dan yang lainnya mungkin tidak mendapat saran kesehatan yang benar terkait Covid-19.
"Pemerintah mengatakan jika kami sehat, kami tidak perlu gunakan masker," ujar salah satu warga.
Di belakangnya, salah satu temannya mengatakan dengan bercanda, tetapi mungkin ada arti mengejek: "Starling adalah 'kota anti-Corona'
"
Share:

0 comments:

Post a Comment

Pimpinan Anggota Beserta Sekretariat DPRD Kabupaten Serang

Pimpinan Anggota Beserta Sekretariat DPRD Kabupaten Serang

HARI ANTI KORUPSI MEMBUAT MASYARAKAT MISKIN

HARI ANTI KORUPSI MEMBUAT MASYARAKAT MISKIN

Selamat Hari Pahlawan Biro Umum Provinsi Banten

Selamat Hari Pahlawan Biro Umum Provinsi Banten

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

SELAMAT HARI JADI KOTA TANGSEL

SELAMAT HARI JADI KOTA  TANGSEL

KEMENTRIAN DALAM NEGERI RI

KEMENTRIAN DALAM NEGERI RI

DPRD KAB TANGERANG HUT TANGERANG

DPRD KAB TANGERANG HUT TANGERANG

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

SELAMAT ULANG TAHUN KAB TANGERANG

SELAMAT ULANG TAHUN KAB TANGERANG

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support