![]() |
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (Capture Youtube BNPB Indonesia)
|
JAKARTA-Pemerintah menyiapkan 10 ribu tempat tidur di 1.000 rumah sakit khusus yang menangani pasien Virus Corona atau Covid-19 di seluruh Indonesia.
Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto
mengungkapkan 1.000 rumah sakit tersebut merupakan gabungan dari rumah
sakit pemerintah pusat, pemerintah daerah, rumah sakit swasta dan RS
TNI-Polri.
"Sudah lebih dari 1.000 rumah sakit telah
merawat pasien Covid-19, baik yang statusnya terkonfirmasi posiitf
maupun yang masih PDP (pasien dalam pengawasan)," kata Achmad Yurianto
di Kantor BNPB Jakarta, Senin (27/4/2020).
Yuri mengatakan dari 10 ribu tempat tidur yang tersedia, ada sekitar 7-8 ribu tempat tidur masih ditempati oleh pasien Covid-19.
Hingga saat ini, pemerintah tengah
berupaya memperkuat infrastruktur untuk bisa memproduksi alat tes dan
reagen untuk pengujian RT-PCR secara mandiri.
Menurut Yuri, pemerintah juga terus
berupaya melakukan pengujian sampel melalui metode RT-PCR secara masif
dan melakukan pelacakan riwayat kontak yang agresif untuk bisa melakukan
isolasi setiap orang yang diduga terpapar corona.
Hingga saat ini pemerintah telah
melakukan pemeriksaan 75.157 spesimen melalui metode RT-PCR dari hasil
pelacakan riwayat kontak pasien positif Covid-19.
Pemerintah juga telah mendistribusikan lebih dari 436 ribu reagen
RT-PCR ke seluruh daerah di Indonesia untuk mempercepat pengujian sampel
secara masif.
"Ini kunci tes kita bisa mencapai 10 ribu
lebih pemeriksaan Real Time-PCR setiap hari di seluruh Indonesia. Ini
penting agar testing, tracing, treatment, dan ditambahkan dengan
trimming movement ini jadi konsep utuh pegangan dalam pelaksanaan
penanggulangan Covid-19," kata Yurianto.
Pemerintah juga tetap melakukan tes
skrining dengan metode serologi terhadap lebih dari ratusan ribu orang
dalam rangka identifikasi kemungkinan terpapar virus COVID-19 pada
orang-orang kelompok kontak dekat.
Selain itu skrining juga dilakukan sebagai monitoring petugas kesehatan yang kontak langsung dengan penderita COVID-19.
"Penting agar sumber penularan di tengah
masyarakat bisa kita batasi, kita isolasi, sehingga kasus penularan
lebih lanjut bisa dikendalikan dengan baik,” katanya.
0 comments:
Post a Comment