![]() |
Wakil Walikota Serang Subadri |
SERANG KOTA -Pemkot Serang akan memberikan bantuan sembako bagi 25 ribu jiwa pekerja
informal seperti pedagang dan pengangguran baru yang semula bekerja. Demikian disampaikanWakil Walikota Serang Subadri Usuludin kepada awak
media usai rapat refocusing anggaran di kantor Bappeda Kota Serang,
Senin (6/4).
Dikatakan Subadri pihaknya sudah melakukan pendataan melalui Dinsos bekerja sama dengan BPS dan jumlah yang akan diberi bantuan ada sekitar 25 ribu jiwa.
"Kayaknya kita lihat nanti apa yang dibutuhkan masyarakat tapi, karena memang diarahkan untuk makan jadi kayaknya daripada uang lebih baik berupa barang (sembako)," ujarnya.
Dari jumlah penerima tersebut dituturkan Subadri, merupakan hitungan diluar dari penerima program PKH dan Jamsosratu. Seperti pedagang Cilok, asongan dan pengangguran baru.
Dari hasil rapat tadi dikatakan Subadri, disepakati untuk anggaran penanganan Covid-19 ada penambahan dari semula Rp 20 Milyar menjadi Rp 41 Milyar.
"Semula anggaran untuk menangani Covid-19 ini Rp 20 Milyar dan sudah tersalurkan di OPD masing-masing sebesar Rp 15 milyar di rekening masing-masing OPD," katanya.
Sementara itu rincian untuk penambahan anggaran, lanjut Subadri, untuk kesehatan sebesar Rp 1,8 M jadi total untuk penanganan kesehatan Rp 16,8 M.
"Tapi kan musibah ini tidak sebatas penanganan kesehatannya saja ada tahap keduanya dampak ekonomi dan sosial safety net. Untuk dampak ekonomi kita anggarkan Rp 9,1 M dan sosial safety net Rp 15,2 M jadi total Rp 41,1 M," tutupnya.
Sementara Kepala BPKAD Kota Serang Wahyu B Kristiawan menuturkan anggaran yang digunakan untuk biaya tidak terduga (BTT) ini berasal dari tambahan penghasilan pegawai (TPP) yang batal naik.
"Kita semua mengalokasikan ke BTT itu pemindahan dari TPP. Sebelumnya kan direncanakan naik tapi kan dari intruksi Mendagri tidak diperkenankan naik nah angggaran dari TPP itu masih cukup untuk bisa nutupin penangan Covid-19 itu," tandasnya
Dikatakan Subadri pihaknya sudah melakukan pendataan melalui Dinsos bekerja sama dengan BPS dan jumlah yang akan diberi bantuan ada sekitar 25 ribu jiwa.
"Kayaknya kita lihat nanti apa yang dibutuhkan masyarakat tapi, karena memang diarahkan untuk makan jadi kayaknya daripada uang lebih baik berupa barang (sembako)," ujarnya.
Dari jumlah penerima tersebut dituturkan Subadri, merupakan hitungan diluar dari penerima program PKH dan Jamsosratu. Seperti pedagang Cilok, asongan dan pengangguran baru.
Dari hasil rapat tadi dikatakan Subadri, disepakati untuk anggaran penanganan Covid-19 ada penambahan dari semula Rp 20 Milyar menjadi Rp 41 Milyar.
"Semula anggaran untuk menangani Covid-19 ini Rp 20 Milyar dan sudah tersalurkan di OPD masing-masing sebesar Rp 15 milyar di rekening masing-masing OPD," katanya.
Sementara itu rincian untuk penambahan anggaran, lanjut Subadri, untuk kesehatan sebesar Rp 1,8 M jadi total untuk penanganan kesehatan Rp 16,8 M.
"Tapi kan musibah ini tidak sebatas penanganan kesehatannya saja ada tahap keduanya dampak ekonomi dan sosial safety net. Untuk dampak ekonomi kita anggarkan Rp 9,1 M dan sosial safety net Rp 15,2 M jadi total Rp 41,1 M," tutupnya.
Sementara Kepala BPKAD Kota Serang Wahyu B Kristiawan menuturkan anggaran yang digunakan untuk biaya tidak terduga (BTT) ini berasal dari tambahan penghasilan pegawai (TPP) yang batal naik.
"Kita semua mengalokasikan ke BTT itu pemindahan dari TPP. Sebelumnya kan direncanakan naik tapi kan dari intruksi Mendagri tidak diperkenankan naik nah angggaran dari TPP itu masih cukup untuk bisa nutupin penangan Covid-19 itu," tandasnya
0 comments:
Post a Comment