BANTEN-Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII) Banten meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten
transparan dalam realisasi anggaran penanganan Virus Corona atau
Covid-19.
Ketua Umum PKC PMII
Banten, Ahmad Solahudin menegaskan, Pemprov Banten harus merealisasikan
anggaran penanganan Virus Corona secara transparan dan tepat sasaran
dari anggaran berapapun yang dikucurkan.
“Dalam
penganggaran untuk penanganan wabah Corona, sejauh ini secara
pengelolaan tidak ada transparasi dari Pemprov Banten. Padahal prinsip
penggunaan anggaran itu harus transparan dan akuntabel, jangan sampai
dalam reaslisasinya tidak melibatkan semua unsur,” ucapnya.
Pemprov
Banten telah melakukan pergeseran anggaran murni dan anggaran perubahan
untuk dialihkan pada pembiayaan penanganan Covid-19 sebesar trilliunan
rupiah.
“Dari jumlah trilliunan rupiah yang
dianggarkan untuk pencegahan wabah Corona harus dikelola dengan baik,
masyarakat juga harus ikut dilibatkan agar tujuan memutus mata rantai
penyebaran Covid-19 betul-betul tercapai,” ungkapnya.
Selain
itu, Pemprov Banten juga diminta agar tepat sasaran dalam
merealisasikan anggaran penanganan Covid-19, agar masyarakat betul-betul
merasakan.
“Selain meningkatkan fasilitas
medis, tenaga medis dan APD yang kami nilai tidak maksimal, masyarakat
juga harus betul-betul merasakan keberadaan pemerintah dalam pencegahan
pandemi ini melalui peningkatan sosialisasi dengan melibatkan berbagai
masyarakat, menyediakan bantuan bagi masyarakat terdampak jangan sampai
tidak tepat sasaran," tambah Solahudin.
Akibat
dari wabah Virus Corona, pemerintah menghimbau melakukan sosial
distancing, pshycal distancing hingga penetapan Pembatasan Sosial
Bersekala Besar (PSBB). Hal ini berdampak langsung terhadap pendapatan
ekonomi masyarakat, terkhusus bagi para pekerja harian semisal ojek,
supir taxi, angkutan umum, dan pelaku Usaha Kecil Menengah (UMKM).
“Pemerintah
harus mempersiapkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dari
pembatasan sosial ini. Misalnya, menyiapkan bantuan kebutuhan pokok bagi
masyarakat Banten yang terdampak. Selain itu pemerintah juga harus
mengantisipasi potensi PHK berskala besar mengingat terbatasnya
aktivitas ekspor-impor juga keterbatasan stok bahan baku di industri
yang ada di Banten,” pungkasnya.
Dalam hal
peran aktif sebagai mahasiswa, Ahmad Solahuddin mengatakan PMII telah
melakukan sosialisasi dan pemahaman terhadap masyarakan dari adanya
wabah Corona di seluruh wilayah Provinsi Banten melalui Anggota dan
Kader secara mandiri, tanpa skema dari Pemerintah.
0 comments:
Post a Comment