CILEGON - Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kota Cilegon adakan rapid test virus corona (Covid-19) yang
dipusatkan di Pasar Kranggot dan Pasar Blok F, Kamis (23/4).
Kegiatan tersebut mendapat antusias dari para pedagang hingga
pengunjung pasar untuk menjalani tes diagnostik cepat (rapid test).
Sebanyak 700 alat rapid test disediakan pemerintah untuk pendeteksian
awal virus Corona.
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota
Cilegon, Bayu Panatagama mengatakan pemeriksaan dilakukan secara
bertahap terhadap para pedagang yang ada di dua pasar itu.
"Hari ini dilaksanakan kegiatan rapid test untuk mengetahui segala
hal yang terkait dengan masalah COVID-19 ini. Dan alhamdulillah kita
diturunkan alat dan petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan
Dinas Kesehatan Cilegon. Ini sekitar 700 peserta yang akan kita ikut
sertakan," kata Bayu saat ditemui di Pasar Blok F, Rabu (23/4).
Bayu mengatakan aktivitas perdagangan di pasar saat ini masih
melibatkan banyak masyarakat. Atas kondisi tersebut, rapid test
dilakukan terhadap pedagang dan pengunjung pasar.
Dia menyebut kegiatan di pasar dinilai rentan terhadap penyebaran
virus Corona. Hal itu disebabkan masih banyak masyarakat yang tidak
melaksanakan aturan pemerintah terkait jaga jarak fisik atau physical
distancing.
"Ini program berkesinambungan dari tim Gugus Tugas dan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan Cilegon dan Provinsi
Banten," ucap Bayu.
Sementara itu, Kepala Dinkes Cilegon, dr Arriadna mengatakan,
sebanyak 700 alat rapid test dari Pemprov Banten digunakan untuk
skrinning Covid-19 kepada masyarakat.
“Cilegon dilaksanakan di Pasar Blok F dan Pasar Kranggot.
Masing-masing 350 (rapid) test Covid-19,” kata dr Arriadna, Kamis
(23/4).
Kegiatan rapid test Covid-19 dipusatkan di kedua pasar tersebut,
kata dr Arriadna, lantaran banyaknya aktifitas berkumpul dan interaksi
masyarakat.
“Disitu masih berkumpul banyak orang. Intinya skrining Covid-19 kepada masyarakat umum,” katanya.
Masih kata dr Arriadna, untuk hasil dari pemeriksaan rapid test tersebut, nantinya bisa diketahui setelah dilakukan pemeriksaan.
“Nanti bila orang yang dirapid test itu reaktif nanti akan
dihubungi petugas melalui SMS, jadi hasilnya tidak terbuka secara umum,”
tandasnya.
0 comments:
Post a Comment