Jakarta -Partai Amanat Nasional (PAN) menolak masuknya tenaga kerja asing (TKA) dari China di tengah masa pandemi Corona. PAN meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pembatalan TKA China.
"Kita
minta pada pemerintah Indonesia, Pak Jokowi dan seluruh jajaranya untuk
memastikan membatalkan tenaga kerja asing dari China, di tengah pandemi
COVID-19 atau virus Corona," ujar Waketum PAN Yandri Susanto dalam
keteranganya, Senin (4/5/2020).Yandri mengatakan, saat ini masyarakat diminta untuk tidak keluar rumah
dan mudik. Menurutnya tidak masuk akal bila masyarakat dilarang namun
TKA China tetap diterima.
"Karena hari ini rakyat diminta untuk tidak keluar rumah, mudik aja nggak boleh, bus aja nggak boleh bergerak, pulang kampung nggak boleh, pindah ketempat lain aja nggak boleh. Masa rakyat dilarang, tapi kita memasukan tenaga kerja dari China yang sumber utama virus Corona. Saya kira ini nggak masuk akal, itu kebodohan di atas kebodohan kalau itu dilakukan," kata Yandri.
Yandri meminta pemerintah mengutamakan rakyat, terutama para pekerja yang mengalami PHK. Yandri menilai saat ini banyak masyarakat dalam kondisi sulit hingga menganggur."Oleh karena itu, dengan hati nurani saya katakan pemerintah harus mengutamakan rakyatnya sendiri yang hari ini kena PHK. Jangan memPHK rakyat, tapi justru memasukan tenaga kerja dari China. Ini tidak adil dan tidak bisa diterima oleh akal sehat," ujarnya.
"Kita minta itu dibatalkan, dan kalau tidak dibatalkan saya yakin rakyat bisa marah, karena mereka makannya susah, menganggur, sementara pemerintah memasukan tenaga kerja dari China," sambungnya.
"Karena hari ini rakyat diminta untuk tidak keluar rumah, mudik aja nggak boleh, bus aja nggak boleh bergerak, pulang kampung nggak boleh, pindah ketempat lain aja nggak boleh. Masa rakyat dilarang, tapi kita memasukan tenaga kerja dari China yang sumber utama virus Corona. Saya kira ini nggak masuk akal, itu kebodohan di atas kebodohan kalau itu dilakukan," kata Yandri.
Yandri meminta pemerintah mengutamakan rakyat, terutama para pekerja yang mengalami PHK. Yandri menilai saat ini banyak masyarakat dalam kondisi sulit hingga menganggur."Oleh karena itu, dengan hati nurani saya katakan pemerintah harus mengutamakan rakyatnya sendiri yang hari ini kena PHK. Jangan memPHK rakyat, tapi justru memasukan tenaga kerja dari China. Ini tidak adil dan tidak bisa diterima oleh akal sehat," ujarnya.
"Kita minta itu dibatalkan, dan kalau tidak dibatalkan saya yakin rakyat bisa marah, karena mereka makannya susah, menganggur, sementara pemerintah memasukan tenaga kerja dari China," sambungnya.
0 comments:
Post a Comment