TANGERANG, (KB).- Pendemi Covid-19 telah memberikan
dampak yang luar biasa bagi dunia perekonomian di seluruh negara tak
kerkecuali di Indonesia. Sejumlah sektor pun turut berimbas dan
mengalami gangguan. Pemerintah Daerah pun iku serta merasakan imbasnya.
Seperti pembangunan fisik, pendapatan, bahkan juga sektor pendidikan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang misalnya mengakui pendapatan
daerah mereka sempat anjlok hingga 90 persen. Akan tetapi setelah ada
kelonggaran-kelonggaran PSBB mulai awal Juni, pendapatan kembali
meningkat. Walaupun tidak tinggi seperti yang lalu.
Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, dampak pandemi
virus Corona ini memang sangat terasa bagi Pemkot Tangerang. Bahkan
pendapatan daerah yang seharusnya stabil, sempat mengalami anjlok sampai
beberapa bulan lalu.
“Jika saat ini beberapa pusat perbelanjaan dan yang lainnya sudah
buka, maka hal ini bisa memberikan pemasukan pendapatan bagi Pemkot
Tangerang karena ada kelonggaran dalam PSBB. Tetapi sebelum ada
kelonggaran kami akui sempat anjlok. Sebab semua harus tutup sementara,”
ujar Arief di Puspemkot Tangerang.
Arief mengungkapkan semua anggaran dan program yang sebelumnya sudah
direncanakan dialihkan untuk program penanggulangan Covid-19. Termasuk
anggaran untuk pendidikan. Bahkan dirinya sudah meminta Dinas Pendidikan
dan Badan Pendapatan Daerah Kota Tangerang untuk melakukan kalkulasi
berapa persen anggaran pendidikan yang dicanangkan harus dikurangi.
“Mungkin setelah kalkulasi saya berharap program beasiswa Tangerang
Cerdas tidak termasuk anggaran yang dialihkan untuk program
penanggulangan Covid-19 ini. Pengalihan anggaran pendidikan tidak
termasuk insentif ke sekolah swasta. Jadi tidak mengganggu laju
pendidikan anak-anak di Kota Tangerang,” tuturnya.
Lebih lanjut Arief menjelaskan, beasiswa Tangerang Cerdas memang
disiapkan untuk anak-anak yang terdata tidak mampu. Mengingat hal itu
memang menjadi program Pemkot Tangerang untuk mencerdaskan anak-anak
usia pelajar. Dan semua anak di Kota Tangerang harus bisa sekolah
walapun kondisinya tidak memungkinkan.
“Mudah-mudahan tidak ada kendala untuk beasiswa Tangerang Cerdas.
Karena saya menginginkan anak-anak usia pelajar harus bisa sekolah.
Kalaupun tidak bisa sekolah formal, sekolah PKBM juga bisa,” bebernya.
Arief mengungkapkan, dampak paling besar akibat pendapatan daerah
yang berkurang adalah program pembangunan. Hampir semua program
pembangunan, termasuk perbaikan jalan dan pembuatan fasilitas umum
diputuskan untuk ditunda penyelenggaraannya.
“Semua pembangunan ditunda, mulai pembangunan jalan, jembatan dan
pembangunan yang lainnya. Saat ini kita fokus ke pemeliharaan saja.
Semua OPD yang bisa melakukan pemeliharaan kita lakukan untuk
pemeliharaan sampai nanti kembali normal,” tukasnya.







0 comments:
Post a Comment