JAKARTA – Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) didorong untuk
memperluas sayap bisnisnya dengan berkiprah di kancah global. Terobosan
itu dimaksudkan agar perusahaan-perusahaan milik negara bisa
memasarkan produknya ke luar negeri serta menjadi bagian dalam rantai
pasokan global atau global value chain.
Hal itu diungkapkan Menteri BUMN, Erick Thohir, saat menandatangani
nota kesepahaman tentang kerja sama diplomasi ekonomi dalam rangka
mendukung BUMN Go Global antara Kementerian BUMN dan Kementerian Luar
Negeri (Kemenlu) di Jakarta, Rabu (22/7).
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, Indonesia ke depan secara
diplomatik tidak hanya fokus di bidang politik, tetapi juga terus
mengembangkan jejak dunia usaha baik swasta maupun perusahaan BUMN.
Menurut Erick, diplomasi ekonomi BUMN Go Global yang bekerja sama
dengan Kemenlu bukan untuk gaya-gayaan, melainkan demi memperbaiki
rantai pasok atau supply chain Indonesia.
Program tersebut, jelasnya, memiliki tujuan untuk memasarkan
produk-produknya ke berbagai negara sekalian memperbaiki rantai pasok
produk-produk Indonesia. Selama ini, Indonesia hanya menjadi target
pasar atau market.
“Ini yang diharapkan bagaimana BUMN-BUMN juga melakukan akuisisi
beberapa perusahaan yang ada di luar negeri, dengan tujuan yang
sederhana yaitu memperbaiki rantai pasok Indonesia,” kata Erick.
Lebih Murah
Ekonom dari Think Policy Society, Adelian Surya Pratiwi, mengatakan
BUMN yang didorong ke kancah global adalah perusahaan yang ceruk
pasarnya mulai menurun di dalam negeri, sehingga harus berekspansi,
misalnya sektor keuangan. Selain ceruk pasarnya yang menipis di dalam
negeri, sektor keuangan juga menjadi sektor yang relevan untuk go global karena operasional perusahaannya sudah mendunia.
Demikian juga dengan perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur
terutama di hulu seperti industri baja yang perlu meningkatkan
efisiensi.
“Dengan go global, perusahaan ini lebih efisien dalam
beroperasi sehingga menghasilkan produk yang lebih murah baik untuk
dikonsumsi di dalam negeri maupun di luar. Dengan fokus pada rantai
produksi yang efisien, Indonesia juga akan mampu menyumbang ke rantai
pasokan global,” kata Adelian.
Ekonom Universitas Surakarta, R Agus Trihatmoko, mengatakan BUMN go global merupakan idealisme manajemen strategik korporasi untuk mencapai pertumbuhan bisnis di tengah persaingan ekonomi global.
“Inisiatif Menteri BUMN tersebut patut diapresiasi. Misi strategis
tersebut sebenarnya seperti telah dilakukan BUMN Tiongkok, Jepang,
Thailand di berbagai negara, termasuk mereka melakukan investasi di
Indonesia,” kata Agus.
Dia berharap perusahaan yang berinisiatif ke kancah global yang
bergerak di sektor energi seperti Pertamina yang sebelumnya telah
memiliki perusahaan di beberapa negara yang mengelola ladang minyak.
“Jika ini dilakukan, akan bermanfaat sebagai pasokan kebutuhan minyak
dalam negeri, sehingga memperpendek rantai pasokan,” katanya.
0 comments:
Post a Comment