![]() |
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menggunakan masker wajah saat
menghadiri Launching Gerakan Sejuta Masker di Kabupaten Gowa, Sulawesi
Selatan, Rabu (8/7/2020).
|
JAKARTA- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berharap Pilkada
serentak tahun 2020 yang digelar di 270 daerah menjadi sebuah gerakan
penanganan COVID-19, seperti penyelesaian dampak sosial dan ekonomi di masyarakat.
“Ini
saya mohon dibantu, ini menjadi momentum, karena penanganan COVID-19
dan dampak sosial ekonominya, penanganan wabah di Indonesia ini tidak
gampang. Memerlukan upaya bersama antara pusat dan daerah,” kata Tito di
gedung Kemendagri, Jakarta, Senin 13 Juli 2020.
Tito menambahkan, penanganan pandemi COVID-19 tidak bisa hanya
mengandalkan pusat saja. Karena pemerintah pusat telah menerapkan sistem
otonomi sehingga ada desentralisasi.
Selain itu, menurut mantan
Kapolri ini, Pilkada merupakan proses politik yang tidak saja merupakan
mekanisme politik untuk mengisi jabatan demokratis, tetapi juga sebuah
implementasi pelaksanaan otonomi daerah atau desentralisasi politik yang
sesungguhnya.
“Seperti kita ketahui bersama bahwa agenda Pilkada
merupakan amanat Undang Undang. Kemudian dengan dilaksanakan pada saat
pandemi COVID-19, kita juga mengenal adanya fenomena gerakan dunia yang
disebut beradaptasi pada tatanan baru, new normal life. Nah,
oleh karena itu di bidang politik juga kita mengadopsi, beradaptasi pada
COVID-19, untuk dapat melahirkan pemimpin di masa krisis,” paparnya.
Hal tersebut bisa dilakukan diantaranya dengan beradu gagasan dan
inovasi tentang penanganan COVID-19. Hal ini diharapkan mampu menjadi
percepatan penanganan COVID-19, dengan tetap melahirkan pemimpin yang
kuat dari Pilkada.
“Ini momentum bagi kita juga untuk memilih
pemimpin yang baik. Pemimpin yang kuat itu bukan pemimpin di masa aman,
di masa damai, bukan, tapi pemimpin yang kuat adalah ketika terjadi
badai, ketika terjadi krisis,” tegasnya.
Meski di tengah pandemi,
ia mengingatkan penyelenggaraan Pilkada sebagai mekanisme demokrasi
haruslah dilandasi semangat kedaulatan rakyat dan dilaksanakan secara
demokratis. Karena Pilkada yang demokratis akan menguatkan demokrasi
Indonesia.
Pilkada yang demokratis harus disertai dengan baiknya
kondisi partisipasi politik warga negara. Oleh karena itu negara
memastikan Pilkada berlangsung lancar dan aman dari COVID-19, serta
tersalurkannya partisipasi masyarakat.
“Oleh karena itu, Pilkada
sebagai ajang gerakan bersama penanganan COVID-19 dan dampak
sosial-ekonominya ini perlu mendapat dukungan dari semua pihak,” lanjut
Mendagri.







0 comments:
Post a Comment