Saturday, 11 July 2020

Tenaga Ahli KSP Nilai Masyarakat Salah Memahami Makna New Normal

 
Kasus positif Covid-19 terus saja bertambah. Bahkan dua hari lalu, temuan kasus baru mencapai dua ribu lebih.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Brian Sri Prihastuti, menilai kondisi tersebut karena masyarakat tidak memahami dengan baik makna tatanan hidup baru atau new normal yang sebenarnya. Sehingga masyarakat kembali melakukan aktivitas seperti saat kondisi belum terdeteksinya corona di Tanah Air.
"Pemahaman menggunakan new normal tidak mudah dipahami, karena ada unsur bahasa asingnya. Orang-orang cuma baca kata normalnya saja, bukan new normal. Jadi new-nya tidak dibaca. Orang-orang langsung mengira sudah normal," kata Brian dalam diskusi virtual MNC Trijaya dengan tema 'Covid-19 dan Ketidaknormalan Baru", Sabtu (11/7).
Padahal, lanjut Brian, new normal adalah pola hidup baru di tengah pandemi di mana masyarakat harus beradaptasi dengan cara-cara hidup yang baru. Harapannya tak lain agar terhindar dari virus corona misalnya dengan jaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.
"Seharusnya yang ditonjolkan itu perilaku-perilaku yang bisa menghindari transmisi virus corona itu seperti menjaga jarak, pakai masker dan cuci tangan," ujarnya.
Dalam diskusi yang sama, anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengakui bahwa penggunaan diksi 'new normal' memang kurang tepat. Ia mengatakan bila komisi IX sudah pernah menyampaikan ke pemerintah, tentang pemilihan diksi 'new normal' yang dinilai akan menimbulkan kesalahpahaman publik.
Ia melihat masyarakat akan mengira bila situasi sudah normal kembali, sehingga kedisiplinan mematuhi protokol kesehatan pun akan berkurang. Ia berharap pemerintah, DPR, ahli dan semua elemen lainnya bisa bersama-sama mengedukasi masyarakat, jangan sampai memberikan pernyataan yang membuat kegaduhan di masyarakat.
"Kita sudah sampaikan ke pemerintah soal diksi new normal. Rakyat cenderung langsung menganggap kondisi sudah normal, jadi kurang disiplin. Kita harusnya mengedukasi masyarakat, jangan buat statement yang bikin gaduh," kata Rahmad.
Sebelumnya, pada 10 Juli lalu, Achmad Yurianto mengatakan istilah new normal yang selama ini digunakan adalah diksi yang salah karena masyarakat tidak bisa memahami kata new normal dengan benar. Yuri mengatakan bila sebaiknya kata new normal diganti dengan kebiasaan baru.
"New normal itu diksi yang salah dan kita ganti dengan adaptasi kebiasaan baru. yang dikedepankan masyarakat bukan kata new, tapi hanya kata normalnya saja," kata Yuri dalam peluncuran buku "Menghadang Corona: Advokasi Publik di Masa Pandemi" karya Saleh Daulay secara virtual, Jumat (10/7).
Share:

0 comments:

Post a Comment

Pimpinan Anggota Beserta Sekretariat DPRD Kabupaten Serang

Pimpinan Anggota Beserta Sekretariat DPRD Kabupaten Serang

HARI ANTI KORUPSI MEMBUAT MASYARAKAT MISKIN

HARI ANTI KORUPSI MEMBUAT MASYARAKAT MISKIN

Selamat Hari Pahlawan Biro Umum Provinsi Banten

Selamat Hari Pahlawan Biro Umum Provinsi Banten

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

SELAMAT HARI JADI KOTA TANGSEL

SELAMAT HARI JADI KOTA  TANGSEL

KEMENTRIAN DALAM NEGERI RI

KEMENTRIAN DALAM NEGERI RI

DPRD KAB TANGERANG HUT TANGERANG

DPRD KAB TANGERANG HUT TANGERANG

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

SELAMAT ULANG TAHUN KAB TANGERANG

SELAMAT ULANG TAHUN KAB TANGERANG

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support