Tuesday, 25 August 2020

Pejabat Harus Jadi Teladan Memakai Produk Lokal

 

JAKARTA – Kebergantungan Indonesia ter­hadap produk impor, baik barang konsumsi, bahan baku industri termasuk farmasi dan alat kesehatan (alkes), serta barang modal dinilai karena ekonomi lebih banyak dikendalikan oleh pedagang.

Hal itu disampaikan Pakar Ekonomi dari Universitas Brawijaya, Munawar Ismail, me­nanggapi masih tingginya produk impor untuk alat kesehatan saat pandemi Covid-19 karena produk dalam negeri tidak tersedia.

“Memang menyedihkan impor alkes kita, ada kasus impor masker dari Tiongkok, tapi setelah dibuka ternyata produknya made in In­donesia. Ini menunjukkan ekonomi kita lebih dikuasai oleh pedagang, sampai-sampai kita membeli produk yang diekspor ke negara lain,” kata Munawar, Senin (24/8).

Hal itu terjadi karena konsep nasionalisme ekonomi yang dulu sempat dicanangkan, mu­lai dilupakan. Nasionalisme ekonomi itu harus dibangkitkan kembali dengan menyediakan wadah bagi kreasi produk bertalenta di dalam negeri.

Di sisi lain, pejabat, jelasnya, harus membe­ri teladan kepada masyarakat memakai produk lokal. “Jangan malu memakai dan membeli produk dalam negeri, agar kita tidak diper­mainkan pedagang,” kata Munawar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada periode Januari hingga Mei 2020, impor pakai­an alat pelindung diri (APD) mencapai 43,48 juta dollar AS atau setara dengan 609,72 miliar rupiah dengan asumsi kurs 14.000 per dollar AS. Sementara, impor masker nilainya menca­pai 77,77 juta dollar AS atau sekitar 1,09 triliun rupiah dan bahan baku APD pakaian pelin­dung tercatat 266,77 juta dollar AS atau sekitar 3,74 triliun rupiah.

Tekan Impor

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, mengata­kan pandemi Covid-19 menjadi pelajaran yang baik bagi Indonesia untuk menyadari perlunya segera menekan impor alat kesehatan (alkes) karena selama ini hampir semuanya diimpor.

Dalam peringatan Hari Ulang Tahun Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ke-42 di Jakarta, Senin (24/8), dia mengatakan pada awal Maret saat wabah Covid-19 mulai merebak di Tanah Air, banyak alkes impor ma­suk mulai dari alat tes cepat, tes usap, reagen, hingga ventilator.

“Di awal, ada banyak alat rapid test masuk. Se­bagian mungkin ada unsur bisnisnya, sebagian mungkin ada niat baik. Tapi semuanya impor, dan kemudian kita bergantung dari suplai impor. Begitu pula PCR. Ventilator demikian juga, saat ada isu Indonesia kurang ventilator, kita terpaksa impor. Ujungnya impor,” kata Bambang.

Kondisi tersebut, jelasnya, menunjukkan bahwa industri alat kesehatan dan bahan baku obat di Indonesia tidak didesain untuk keman­dirian di bidang kesehatan guna menjamin masyarakat Indonesia yang sehat.

“Seiring dengan adanya kemampuan reverse engineering, kebergantungan impor yang tadinya hampir 100 persen bisa kita kurangi. Rapid test juga sudah ada versi lanjutannya,” kata Bambang.

Menurut dia, pandemi Covid-19 hanya bisa diatasi dengan penemuan vaksin dan obat. Na­mun, proses pencarian itu tidak mudah dan butuh waktu yang panjang. Oleh karena itu, fokusnya saat ini diubah agar manusia bisa hi­dup berdampingan dengan pandemi sambil menunggu vaksin dan obatnya ditemukan.

Untuk bisa hidup berdampingan dengan pandemi, konsep mengenai reverse engineering yang disampaikan mantan Presiden BJ Habibie ternyata jadi pelajaran penting untuk diimpele­mentasikan.

Reverse engineering ternyata sangat diper­lukan dan memberi hasil saat ada keterbatasan waktu dan ketika ada urgensi sehingga lahirlah rapid test, baik yang generasi pertama atau PCR test kit dan ventilator. Kalau itu tidak dikuasai, kita bisa bayangkan Indonesia tergantung 100 persen terhadap impor,” kata Bambang.

Menanggapi perlunya menekan impor al­kes, Pengamat Ekonomi dari Universitas Atma Jaya Jakarta, Suhartoko, mengatakan dengan jumlah penduduk yang besar seharusnya men­jadi indikator kebutuhan alkes pasti tinggi terlepas dari ada tidaknya pandemi Covid-19.

“Suka atau tidak, pandemi Covid-19 harus mendorong kemandirian dalam bidang produksi alat kesehatan ke depan. Paling tidak dengan ke­mandirian alkes, terjadi penghematan devisa ka­rena impor dikurangi sekaligus menyerap tenaga kerja,” kata Suhartoko. n
Share:

0 comments:

Post a Comment

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

SEGENAP CREW WWW.KONTAKBANTEN.CO.ID IDUL FITRI

SEGENAP CREW WWW.KONTAKBANTEN.CO.ID IDUL FITRI

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

MOHON MAAF LAHIR BATIN IDUL FITRI 1446 H

MOHON MAAF LAHIR BATIN IDUL FITRI 1446 H

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA

IDUL FITRI 1446 H

IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1445 H

SELAMAT IDUL FITRI 1445 H

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

BANGSA HEBAT PERS KUAT HPN 2025

BANGSA HEBAT PERS KUAT HPN 2025

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

PERKIM BANTEN SELAMAT GUBERNUR BANTEN 2025

PERKIM BANTEN SELAMAT GUBERNUR BANTEN 2025

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

HPN 2025 RESOLUSI TAHUN 2025 PERS LEBIH BAIK

HPN 2025 RESOLUSI TAHUN 2025 PERS LEBIH BAIK

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

HARI PERS NASIONAL 2025 AKU BANGGA JADI INSAN PERS

HARI PERS NASIONAL 2025 AKU BANGGA JADI INSAN PERS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support