Tuesday, 29 December 2020

Pengembalian Dana BLBI Akan Angkat Perekonomian Nasional

 


JAKARTA – Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Brawijaya, Andy Fefta Wijaya, mengatakan, di tengah tekanan krisis ekonomi akibat Covid-19, pemerintah seharusnya lebih serius dalam menagih dan mengembalikan dana BLBI yang dikorupsi. Pengembalian dana BLBI itu bisa menjadi jalan keluar untuk mengangkat perekonomian nasional. “Uang yang ditilep dan diselewengkan oleh para koruptor ini besar sekali dan harus lebih serius diupayakan pengembaliannya.

Dana itu bisa menjadi alternatif solusi untuk menutup keuangan kita di tengah himpitan pandemi ini. Jika bekerja keras dengan membentuk task force pasti bisa,” kata Andy Fefta Wijaya kepada Koran Jakarta, Senin (28/12). Penuntasan kasus BLBI ini bisa dijadikan sebagai tolok ukur kinerja aparat hukum kita. Upaya pengembaliannya adalah salah satu bentuk akuntabilitas pemerintah dalam mengembalikan kepercayaan publik. “Karena itu adalah dana masyarakat, yang menanggung bebannya juga rakyat. Setelah berlangsung dalam beberapa pemerintahan, tapi belum ada hasil, tentu masyarakat bertanya-tanya ada apa ini,” pungkas Andy.

Sepanjang sejarah di Indonesia dan Asia Tenggara, tidak ada yang bisa mengalahkan korupsi Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) dan bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang nilainya sudah membengkak menjadi 4.500 triliun, dan sampai sekarang masih berlangsung hingga tahun 2043. Bagaimana tidak, bunganya fix 13,75 persen. Pembiaran ini membuat keuangan negara hancur total. Andy memperkirakan prospek ekonomi Indonesia akan lebih berantakan pada 2021, apalagi saat beban utang pemerintah makin melebar.

Posisi utang pemerintah pusat telah menyentuh 5.910,64 triliun rupiah per akhir November 2020. Angka ini naik hampir 100 triliun rupiah dari Oktober 2020 yang mencapai 5.811,71 triliun rupiah. Posisi ini membuat utang pemerintah mencapai 38,13 persen dari total PDB. Sebagian besar utang ini utamanya disumbang oleh Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 86 persen atau senilai 5.085,04 triliun rupiah. SBN didominasi oleh jenis penerbitan domestik senilai 3.891,92 triliun rupiah yang terdiri dari 3.181,64 triliun rupiah dalam bentuk Surat Utang Negara (SUN) dan 710,28 triliun rupiah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk.

Sisa SBN diterbitkan dalam denominasi valas senilai 1.193,12 triliun rupiah. “Utang pemerintah yang makin membengkak terhadap PDB sudah menyimpang jauh dari norma-norma standar,” tegas Andy. Sampai saat ini, pemerintah tetap bertahan meminta Bank Indonesia membeli surat utang negara di pasar perdana. Bank Indonesia memborong surat utang pemerintah total 457,3 triliun rupiah hingga 17 November 2020.

Di pasar perdana, BI telah membeli SBN Rp 72,49 triliun melalui mekanisme pasar sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tanggal 16 April 2020, termasuk dengan skema lelang utama, Greenshoe Option (GSO) dan Private Placement. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, beralasan, pembelian surat utang itu sebagai bagian upaya mendukung percepatan implementasi program PEN, dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi.

Kebijakan ini telah dicela oleh internasional yang mengakibatkan mata uang Indonesia dalam pandangan asing bermasalah. “Kebijakan BI membeli surat utang negara di pasar perdana adalah kebijakan yang tabu, melanggar prinsip moneter,” tegas Andy.

Alami Kesulitan

Andy memperkirakan pemerintah akan mengalami kesulitan dalam membayar utang pada 2021. Yang perlu diingat, pada situasi normal saja pemerintah kesulitan membayar utang. Apalagi dalam situasi pendapatan negara makin cekak akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB). “Pergerakan masyakarat sangat terbatas sehingga aktivitas ekonomi tidak berjalan. Inilah tantangan dan risiko yang kita hadapi ke depan,” tegas Andi.

Dia juga mengkritik kebijakan pemerintah dalam alokasi dana pemulihan ekonomi. Pemerintah cenderung tertutup atau eksklusif. Ini bisa berpotensi mengarah kepada praktik korupsi besar besaran mengalahkan korupsi BLBI dan KLBI. Uang negara menjadi bancakan pengusaha oligarki konglomerat. Dana-dana publik berpotensi habis disedot ke dalam APBN, mulai dari dana pensiun BUMN, dana Jamsostek, dana Asabri, dana Taspen, dana haji, dan dana publik lainnya
Share:

0 comments:

Post a Comment

Selamat HUT Byangkara Ke 79

Selamat HUT Byangkara Ke 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support