Tuesday, 6 April 2021

Pembinaan Petani Harus Jadi Misi Strategis Negara

 


JAKARTA - Rencana jangka panjang pemerintah Tiongkok untuk mengonversi tanah gersang, khususnya gurun pasir menjadi lahan-lahan pertanian patut ditiru. Sebab, pemerintah negara ekonomi terbesar kedua dunia itu menyadari kalau kebutuhan pangan menjadi hal yang paling krusial di masa mendatang, terutama karena Tiongkok memiliki populasi terbesar di dunia.

Kondisi tersebut sepatutnya menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Beruntung, dikaruniai alam yang subur, namun belakangan mulai mencemaskan dengan terjadinya konversi lahan pertanian menjadi hutan beton seperti pembangunan Bandar Udara Kertajati di Jawa Barat.

Wacana memindahkan PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia dari Bandung ke Kertajati oleh Kementerian BUMN misalnya, dinilai sebagai salah satu keputusan yang kurang tepat. Di era Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto, dua perusahaan tersebut dipertahankan keberadaannya di Bandung karena dekat dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai brainware-nya.

Guru Besar Teknik dan Management Irigasi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Sigit Supadmo Arif, yang diminta pendapatnya, Senin (5/4), mengatakan tanpa landasan perencanaan jangka panjang yang jelas dan terarah, pembangunan berpotensi menjadi kacau. Apalagi, kental dengan nuansa politis di tubuh pemerintahan dan koalisi yang datang dari beragam partai politik. "Hal itu menyebabkan masing-masing menteri membawa misinya sendiri-sendiri," kata Sigit.

Dalam hal yang paling mendasar, jelas Sigit, seperti pangan dinilai hingga saat ini belum jelas arah dan tujuannya dalam jangka panjang. Hal yang sangat terasa adalah ego sektoral karena anggarannya pun berbasis sektoral.

Akibatnya, tidak ada yang bertanggung jawab terhadap hal yang menyangkut kebutuhan kelangsungan hidup 270 juta penduduk. Padahal, di era Presiden Soekarno dan Soeharto, pangan menjadi prioritas utama kebijakan dan digariskan dalam program pembangunan jangka panjang. Pembinaan petani menjadi misi strategis negara, melebihi alutista. Sebab, kalau rakyat lapar, tidak mungkin bisa tercipta keamanan nasional.

Hal itu berbanding terbalik dengan kondisi di era reformasi yang cenderung menjalankan program jangka pendek yang tidak jelas ke mana arahnya dan lebih terkesan berbasis proyek. Program komersial tersebut cenderung merusak program jangka panjang yang menyebabkan Indonesia tidak bisa maju.

Tiongkok saja menginginkan 50 persen daratannya jadi daerah pangan, Indonesia malah lahan subur ditutupi beton. Ke depan, bukan barang konsumen saja yang diimpor dari Tiongkok, tapi juga impor pangan.

Pemerintah pun dituntut harus belajar mengevaluasi kegagalan di masa lalu yang gencar mencetak sawah di lahan gambut. Sebaliknya, tanah yang subur malah dibangun jadi hutan beton.

"Kertajati itu dari awal sudah tidak feasible, pasti gagal. Jika dipaksakan, akan tambah gagal. Sebab itu, program yang sudah terencana dengan baik seperti mendekatkan Pindad dan PT DI dengan ITB di Bandung, jangan dirusak untuk menutupi proyek gagal," pungkasnya.

Turun Tangan

Secara terpisah, Pemerhati Ekonomi Perdesaan dari Universitas Brawijaya Malang, Imron Rozuli, mengatakan pemerintah harus turun tangan menekan alih fungsi lahan pertanian.

"Memang ada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), tapi kenyataannya di lapangan apakah sesuai dengan aturan yang ada, bagaimana pengawasannya selama ini. Sementara kita tahu, ekonomi desa sangat bertumpu pada bidang agraria, dan sekarang jelas-jelas produksi pangan turun dan kita terpaksa impor," kata Imron.

Pengaturan tata ruang yang ada, jelas tidak mendukung program kemandirian pangan. Lemahnya daya saing petani akibat kebijakan impor membuat alih fungsi lahan berlangsung begitu cepat seiring kebutuhan yang pesat untuk pembangunan properti.

"Secara tidak langsung, kalau petani ingin tetap hidup, mereka terpaksa menjual lahannya. Kalau reformasi agraria dijalankan dengan benar, akan memberikan ekses positif dalam penguatan produksi pangan," tutup Imron.
Share:

0 comments:

Post a Comment

DPRD Provinsi Banten Selamat Idul Adha 1446 H

DPRD Provinsi Banten Selamat Idul Adha 1446 H

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support