JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggambarkan kasus Covid-19 di DKI Jakarta dengan analogi rumah yang atapnya bocor ketika hujan deras.
Dalam konteks tersebut, dia menjelaskan, Pemprov DKI tidak hanya berupaya untuk menyiapkan wadah untuk menampung air yang masuk. Melainkan juga berupaya untuk menambal kebocoran.
"Kemarin kita siapkan tempat untuk menampung kebocorannya itu, yaitu dengan ada pasang ember, diperluas embernya, tapi juga harus menambal lubangnya," katanya di Jakarta, Senin (26/7).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan, jika melihat situasi sepekan terakhir, maka bisa dikatakan bahwa DKI sudah menambal lubang.
"Fakta seminggu terakhir ini menunjukkan bahwa lubangnya sudah ditambal," ungkap dia.
"Mengapa? jumlah orang yang terpapar Covid yang harus dirawat mengalami penurunan. harapannya nanti yang sekarang sedang dirawat bisa segera pulang, yang di ICU segera pulih, sehingga kita bisa menyaksikan kasus aktif makin hari makin sedikit," imbuh Anies.
Karena itulah, dia meminta seluruh warga Jakarta agar tidak pesimis. Fakta-fakta sudah menunjukkan, bahwa dengan kerja bersama situasi gawat akibat Covid-19 perlahan-lahan bisa diatasi.
"Jangan pesimis. Nyatanya kita bisa bersama-sama mulai menurunkan tingkat kegawatan situasi. minggu lalu, tiga minggu lalu, bulan lalu kita menyaksikan Jakarta menuju kondisi genting. Sekarang kita menyaksikan Jakarta mulai menjauhi kondisi genting itu," tegasnya.
"Ini artinya jangan lengah, jangan kendor. Jangan sampai gelombang perbaikan yang sekarang sudah mulai terasa Ini lalu Berhenti atau malah berbalik kemudian naik lagi. kenapa? karena kita lengah karena kita kendor karena kita tidak disiplin," tandas Anies.
0 comments:
Post a Comment