JAKARTA - Ekonom Institute of Development on Economics
and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengungkapkan, ibarat orang sakit
ketika sudah dalam kondisi yang parah, maka yang diperlukan adalah bed
rest atau istirahat agar kondisi bisa segera pulih kembali. Lantaran itu
terang dia, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah benar diperpanjang.
"Maka
lockdown atau PPKM atau PSBB ini harus tetap dijalankan sampai kasus
Covid-19 melandai," ucap Esther secara virtual di Jakarta, Senin
(26/7/2021).Baginya, kebijakan pembatasan mobilitas merupakan hal yang tepat,
terbukti dari melihat pemerintah China menangani pandemi Covid-19 ketika
pertama kali ditemukan di wilayah Wuhan pada akhir 2019 lalu.
“Waktu itu pemerintah China segera menerapkan lokdown
total kawasan Wuhan, di mana transportasi umum maupun pribadi di larang
untuk beroperasi. Ditambah serta masyarakatnya pun diwajibkan
menggunakan masker,” terang dia.
Esther mengungkapkan, dalam hal
ini yang menjadi risiko adalah ekonomi negara. Sama halnya dengan China
dimana ekonomi mereka terganggu pada kuartal I tahun 2020 tercatat turun
tajam ke -6,85%.Namun, kondisi tersebut tidak berlangsung lama seiring China mampu
mengendalikan penularan virus Covid-19. Dengan begitu dapat dilihat,
kini ekonomi Negara Tirai Bambu pulih kembali.
"Sekarang mereka
sudah bisa buka masker. Ini adalah contoh pemerintah China yang pada
saat awal pandemi sigap lakukan lockdown ketat," kata dia.Bercermin dari China, menurut Esther, pemerintah tidak perlu maju mundur
dalam mengambil kebijakan untuk membatasi mobilitas masyarakat guna
menekan tingginya laju penyebaran virus corona."Jadi jangan takut pemerintah kalau lakukan lockdown, panglima pandemi ini sektot kesehatan bukan ekonomi," tandasnya.
0 comments:
Post a Comment