JAKARTA - Suara Milenial Institute menggelar survei mengenai setuju atau tidaknya jika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM0 Darurat diperpanjang. Dan hampir setengah responden tidak setuju jika PPKM Darurat diperpanjang.
Dari
data survei, publik yang setuju PPKM darurat diperpanjang sebanyak
40,6%, tidak setuju 44,3% dan tidak tahu sebanyak 15,1%. "Publik yang tidak setuju atas perpanjangan PPKM darurat lebih besar
(44,3%) ketimbang yang setuju PPKM darurat diperpanjang (40,6%)," kata
Direktur Eksekutif Suara Milenial Institute, Muhammad Aderman dalam
keterangannya, Jumat 30 Juli 2021.
Aderman menjelaskan, alasan
publik tidak setuju PPKM darurat dilanjutkan yakni sebanyak 12,6% supaya
ekonomi tidak mati, sebanyak 8,6% beralasan tidak ada bantuan saat
tidak kerja, 4,4% supaya bisa cari uang.
Lalu 4,3% agar pekerjaan
tidak terganggu, 2,2% menilai pencegahannya lebih efektif, 2,1%
beralasan tetap menjalankan prokes, dan 1,8% beralasan tidak semua
daerah zona bahaya Covid-19.
Sedangkan, alasan bagi publik yang
setuju PPKM darurat diperpanjang diantaranya 16,9% beralasan karena
korban covid-19 masih tinggi, 13,8% lainnya beralasan lebih efektif dan
efisien mencegah covid-19, 9,4% beralasan mengurangi kerumunan orang di
luar, 4,4% beralasan lama-lama rumah sakit tidak sanggup, 2,6% berasalan
banyak nakes meninggal, dan 1,5% belum ada obat.Berdasarkan generasi, 48% Baby Boomer mendukung PPKM diperpanjang,
sedangkan 46% Gen X tidak setuju, 44,9% milenial tidak setuju PPKM
diperpanjang dan 43,2% Gen Z tidak setuju PPKM diperpanjang Survei ini dilakukan pada tanggal 15-22 bulan Juli dengan pengambilan
sampel menggunakan metode random sampling melalui melalui telepon dengan
total responden sebanyak 1000 reponden dengan toleransi kesalahan
margin of error sebesar 3,01% tingkat kepercayaan 95%.
0 comments:
Post a Comment