![]() |
ilutrasi |
JAKARTA - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mencatatkankenaiaan rugi bersih kenaikan rugi bersaih
pada Kuartal II/2021. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021,
Perseroan mencatatkan rugi sebesar Rp550,88 miliar atau lebih tinggi
170,08 persen dibandingkan 30 Juni 2020 sebesar Rp202,07 miliar.
Dikutip
dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan
mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp3,66 triliun atau turun 25,98
persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,95
triliun dengan rugi per saham dasar Rp132.
Adapun pendapatan Perseroan terdiri atas pendapatan eceran, pendapatan
konsinyasi, pendapatan restoran, potongan rabat dan biaya konsinyasi.
Pendapatan eceran tercatat Rp4,12 triliun atau lebih rendah dari
sebelumnya Rp5,49 triliun, pendapatan konsinyasi tercatat Rp381,51
miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp449,03 miliar, dan pendapatan
restoran tercatat Rp49,12 miliar.
Sementara itu, potongan rabat
dan biaya konsinyasi tercatat Rp640,10 miliar atau lebih rendah dari
sebelumnya Rp680,88 miliar, dan biaya konsinyasi tercatat Rp244,81
miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp311,82 miliar.
Presiden
Direktur Hero Supermarket, Patrik Lindvall mengatakan, rugi bersih
sebesar yang dicatatkan Perseroan pada semester pertama 2021, dengan
biaya non-recurring sebesar Rp537 miliar yang timbul akibat
restrukturisasi bisnis Giant. Kinerja keuangan underlying bisnis ritel
Groseri PT Hero pada semester pertama terus terkena dampak negatif
dikarenakan pandemi maupun restrukturisasi yang telah diumumkan. "Pembatasan sosial yang ketat, larangan perjalanan domestik dan
penutupan atau pemberlakuan pembatasan perdagangan yang ketat di pusat
perbelanjaan/mal telah mengubah pola belanja pelanggan secara
substansial dan mengurangi jumlah kunjungan pelanggan ke lokasi-lokasi
ini. Akibatnya, hal ini secara material mempengaruhi kinerja hypermarket
sebagai destinasi belanja dalam format besar. Optimalisasi ruang usaha
yang berkelanjutan juga mempengaruhi kinerja pertumbuhan penjualan,"
ujar Patrik dalam keterangan tertulis.
Penjualan like-for-like
Guardian Health & Beauty meningkat secara signifikan pada kuartal
kedua dibandingkan kuartal pertama dikarenakan pola belanja pelanggan
secara bertahap normal kembali. Laba underlying juga meningkat pada
semester pertama dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Namun,
pemberlakuan PPKM Darurat yang diterapkan pada bulan Juli kemudian
berdampak pada penjualan. Guardian tetap berkomitmen untuk memperkuat
proposisi nilai dan relevansinya dengan pelanggan dan terus fokus pada
pengendalian biaya untuk memastikan dapat keluar secara solid dari
kondisi perdagangan yang sulit saat ini.
Total penjualan IKEA tumbuh terutama karena pembukaan toko ketiga IKEA
Indonesia di Bandung pada kuartal pertama. Pembatasan kapasitas
operasional, kondisi perdagangan yang menantang akibat COVID-19, dan
kendala rantai pasokan berdampak pada ketersediaan produk dan penjualan
like-for-like.
HERO mencatatkan adanya penurunan beban pokok pendapatan di kuartal II-2021 menjadi Rp2,64 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,67 triliun. Sementara itu, beban usaha mengalami kenaikan menjadi Rp1,72 triliun dari sebelumnya Rp1,53 triliun.
Hero Supermarket mencatatkan liabilitas sebesar Rp3,61 triliun dan ekuitas Rp1,30 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp4,92 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp4,83 triliun.
0 comments:
Post a Comment