Berdasarkan petunjuk Al Quran pluralisme (keragaman) sangat penting artinya terutama dalam semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Keragaman merupakan potensi strategis untuk mewujudkan pembangunan dan sekaligus sebagai rahmad Allah swt. Keragaman merupakan kekuatan atau energi untuk membangun kebersamaan.
"Dalam Al Qur'an juga disebutkan, bahwa perbedaan bangsa, budaya dan seterusnya, itu sebetulnya merupakan jalan untuk bagaimana kita bisa mengenali satu sama lain, lalu kemudian menghormati, saling menghargai, lalu akan tumbuh potensi-potensi terbaik dalam menghargani kebhinekaan dan kebersamaan dalam berbangsa," lanjut Ai Fatimah
Prinsip yang diajarkan Al-Quran sangat jelas bagi kita bahwa keragaman (plural) merupakan sunnatullah dan anugerah Yang Maha Kuasa. Pluralisme masyarakat adalah salah satu ciri utama dari masyarakat multikultural seperti Indonesia.
Ayat Qu'ran juga banyak mengandung pesan-pesan bahwa kita harus berlaku adil di atas segala perbedaan yang ada, baik sebagai warga masyarakat yang memang berada di Indonesia yang plural ini, atau sebagai seorang hamba Tuhan. Kemudian Ai mengutif ayat Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 8
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan
karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang
kamu kerjakan,” jelas Ai Fatimah
Berdasarkan petunjuk Al Quran pluralisme (keragaman) sangat penting artinya terutama dalam semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Keragaman merupakan potensi strategis untuk mewujudkan pembangunan dan sekaligus sebagai rahmad Allah swt. Keragaman merupakan kekuatan atau energi untuk membangun kebersamaan.
"Dalam Al Qur'an juga disebutkan, bahwa perbedaan bangsa, budaya dan seterusnya, itu sebetulnya merupakan jalan untuk bagaimana kita bisa mengenali satu sama lain, lalu kemudian menghormati, saling menghargai, lalu akan tumbuh potensi-potensi terbaik dalam menghargani kebhinekaan dan kebersamaan dalam berbangsa," lanjut Ai Fatimah
Prinsip yang diajarkan Al-Quran sangat jelas bagi kita bahwa keragaman (plural) merupakan sunnatullah dan anugerah Yang Maha Kuasa. Pluralisme masyarakat adalah salah satu ciri utama dari masyarakat multikultural seperti Indonesia.
Ayat Qu'ran juga banyak mengandung pesan-pesan bahwa kita harus berlaku adil di atas segala perbedaan yang ada, baik sebagai warga masyarakat yang memang berada di Indonesia yang plural ini, atau sebagai seorang hamba Tuhan. Kemudian Ai mengutif ayat Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 8
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan,” jelas Ai Fatimah
Dari ayat Al-Qur’an ini kita sebagai manusia tidak boleh memandang orang lain dengan sebelah mata hanya karena adanya perbedaan suku, perbedaan agama, atau adat istiadat. Dalam berinteraksi satu sama lain harus tetap mengedepankan rasa keadilan yang merupakan petunjuk bagi kehidupan umat manusia dalam konteks berbangsa dan bernegara.
Perbedaan diantara sesama manusia jangan lantas menjadikan sebuah jurang yang menganga antara satu dengan lainnya, justeru ini sebuah anugerah yang patut di syukuri dan harus senantiasa di rawat betul.
Meskipun ditengah keragaman ini banyak efek negatif dari poros globalisasi dan modernitas yang merambah tidak hanya pada jalan kehidupan pribadi tetapi juga jalan kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana dimensi kehidupan manusia tengah mengalami tirani modernisasi
Kondisi seperti ini sangat dimungkinkan agar aspek pemahaman pluralitas harus mampu menjadi filter terhadap bahaya modernisasi secara fungsional dan professional yang menggerus nilai-nilai kebersamaan.
“Perbedaan masyarakat kita baik nasional maupun global, harus tetap bisa mempertahankan dan memupuk pemahaman kebhinekaan kita sesuai dengan tuntunan dan anjuran Al-Qur’an di tengah globalisasi seperti sekarang ini, pungkas Ai Fatimah.
oleh ustd Iskandar Jaini mukmin
0 comments:
Post a Comment