Serang, -Warga Banten menjadi daerah dengan indeks kebahagiaan paling rendah se Indonesia Berdasarkan
publikasi badan pusat statistik (BPS) menurut Gubernur Banten Wahidin
Halim (WH) Ada banyak faktor yang menyebabkan wilayahnya di labeli
paling tidak bahagia di tahun 2021.
Pertama,
ia berpendapat bahwa Disparitas antar kabupaten kota di Provinsi Banten
jadi salah satu penyebab di daerahnya ini memiliki kesenjangan antara
daerah utara dan Selatan.
Tapi
ia mengklaim justru orang-orang di selatan sebetulnya relatif bahagia
yang hidup dalam kesederhanaan. Ini digambarkan seperti bagaimana cara
hidup masyarakat adat.
"
Banten itu disparitas satu kota satu daerah, sebenarnya kalau pakai
indeks kebahagiaan, yang bahagia itu orang Baduy " kata Wahidin Sabtu
08/01/2022.
Hidup
di masyarakat adat cenderung tidak materialistik. Beda dengan di
wilayah perkotaan khususnya daerah-daerah yang berada di kawasan
industri.
Ia
mencontohkan bagaimana cara hidup masyarakat Selandia baru. Mereka
hidup dengan gaya yang sederhana yang tidak melulu materialistik. Tapi,
warga di sana hidup dengan standar kebahagiaan yang tinggi.
Tapi,
ada faktor lain yang juga dalam pandangan Gubernur menjadikan daerah
ini paling tidak bahagia. Ia menilai faktor keharmonisan di keluarga
jadi indikator tingkat kebahagiaan suatu daerah. Gubernur mengatakan
bahwa angka perceraian di daerahnya cukup tinggi.
" Hampir empat ribu orang perceraian di Kota Serang dan tangsel " ungkapnya.
Sumber : Detiknews
0 comments:
Post a Comment