![]() |
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti/Net |
JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Semua pihak diharapkan objektif dalam berifikir mengenai adanya
perbedaan perayaan Idulfitri. Setiap ada perbedaan perayaan 1 syawal
kerap dikaitkan dengan perbedaan antara NU dan Muhammadiyah. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti menegaskan
bahwa peredaan Idulfitri bukanlah perbedaan antara Muhammadiyah dan
Nahdlatul Ulama (NU).
“Yang menggunakan metode hisab dalam
menetapkan Idul Fitri tidak hanya Muhammadiyah. Banyak ulama dan
pesantren Nahdlatul Ulama yang menggunakan hisab,” kata Abdul Mu’ti
dalam cuitan di akun Twitter pribadinya @Abe_Mukti dikutip Rabu (19/4).Selain itu, Abdul Mu’ti juga menyatakan bahwa pelaksanaan shalat
Idulfitri di lapangan terbuka pun tidak hanya identik dengan
Muhammadiyah.
“Yang shalat Idulfitri di Masjid tidak hanya warga Nahdlatul Ulama,” tuturnya.
Pasalnya,
kata Abdul Mu’ti, mengenai tempat shalat ied terjadi karena perbedaan
dalam memahami Hadis Nabi dan pendekatan dalam menetapkan hukum “Mari membuka wawasan. Mari bina dan perkuat persatuan. Persatuan bukan
penyeragaman, tapi penerimaan atas perbedaan,” pungkasnya
0 comments:
Post a Comment