BANDUNG ( KONTAK BANTEN) Balaikota Bandung digeledah tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) dalam perkara dugaan suap proyek pengadaan CCTV dan Internet
Service Provider (ISP) untuk layanan digital Bandung Smart City di
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat TA 2022-2023. "Betul, hari ini tim penyidik KPK sedang melakukan penggeledahan di
sejumlah tempat di Kota Bandung, di antaranya di Balaikota," ujar
Jurubicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri kepada
wartawan, Senin sore (17/4).
Kegiatan penggeledahan tersebut saat
ini masih berlangsung. KPK pun akan kembali menyampaikan perkembangan
ketika seluruh kegiatan penggeledahan telah selesai.KPK secara resmi mengumumkan enam dari sembilan orang yang terjaring
tangkap tangan sebagai tersangka pada Sabtu Minggu dinihari (16/4).
Keenam orang yang ditetapkan tersangka, yaitu Yana Mulyana (YM) selaku
Walikota Bandung periode 2022-2023; Dadang Darmawan (DD) selaku Kepala
Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkot Bandung.
Selanjutnya, Khairul
Rijal (KR) selaku Sekretaris Dishub Pemkot Bandung; Benny (BN) selaku
Direktur PT Sarana Mitra Adiguna (SMA); Sony Setiadi (SS) selaku CEO PT
Citra Jelajah Informatika (Cifo); dan Andreas Guntoro (AG) selaku
Manajer PT SMA.
Dalam perkaranya, pada 2018, Pemkot Bandung
mencanangkan Bandung sebagai kota cerdas melalui program Bandung Smart
City. Saat Yana dilantik menjadi Walikota Bandung pada 2022, Bandung
Smart City masih terus dimaksimalkan layanan, di antaranya layanan CCTV
dan ISP, dengan penyedia layanannya adalah PT SMA.Pada Agustus 2022, Andreas dengan sepengatahuan Benny bersama dengan
Sony menemui Yana di Pendopo Walikota dengan maksud agar bisa
mengerjakan proyek pengadaan CCTV pada Dishub dan Dinas Komunikasi dan
Informatika Pemkot Bandung. Pertemuan tersebut difasilitasi oleh Khairul
Rijal.
Selanjutnya pada Desember 2022, kembali dilakukan
pertemuan antara Sony, Khairul, dan Yana di Pendopo Walikota. Dalam
pertemuan itu, ada pemberian sejumlah uang dari Sony kepada Yana,
sekaligus membahas pengondisian PT Cifo sebagai pelaksana pengadaan ISP
di Dishub Pemkot Bandung, walaupun keikutsertaan PT Cifo dalam proyek
tersebut melalui aplikasi e-catalogue.
Setelah pertemuan itu,
diduga ada penerimaan uang oleh Dadang melalui Khairul dan juga Yana
yang diterima melalui Rizal Hilman (RH) selaku Sekretaris pribadi
sekaligus orang kepercayaan Yana yang bersumber dari Sony.
Setelah
Dadang dan Yana menerima uang, Khairul menginformasikan kepada Rizal
dengan mengatakan "every body happy". Atas pemberian uang itu, PT Cifo
dinyatakan sebagai pemenang proyek ISP di Dishub Pemkot Bandung dengan
nilai proyek Rp 2,5 miliar.
Kemudian pada sekitar Januari 2023,
Yana bersama keluarga, Dadang, dan Khairul juga menerima fasilitas ke
Thailand dengan menggunakan anggaran milik PT SMA.
Yana juga
menerima sejumlah uang dari Andreas melalui Khairul sebagai uang saku
dan Yana menggunakan uang saku tersebut dengan membeli sepasang sepatu
merek LV.
Selain itu, Dadan juga menerima uang dari Andreas
melalui Khairul karena memerintahkan melakukan pengubahan termin
pembayaran kontrak pekerjaan ISP senilai Rp 2,5 miliar dari 3 termin
menjadi 4 termin, dan setelahnya disepakati adanya pemberian uang untuk
persiapan menyambut lebaran di tahun 2023.Dalam penyerahan uang dari Sony dan Andreas untuk Yana, mengganggu
istilah "nganter musang king". Sebagai bukti awal, penerimaan uang oleh
Yana dan Dadang melalui Khairul sekitar Rp 924,6 juta.
Dari hasil
pemeriksaan, KPK juga mendapatkan informasi dan data adanya penerimaan
uang lainnya oleh Yana dari berbagai pihak yang masih akan terus
didalami lebih lanjut
0 comments:
Post a Comment