![]() |
Diskusi Institute for Act Against Corruption (IAAC) di Gedung Juang, Jakarta/Ist |
JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera menyayangkan tindakan
sejumlah mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang
melakukan aksi unjuk rasa dengan membangun opini negatif terhadap Ketua
KPK saat ini Firli Bahuri. Menurut politisi DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, akibat sikap
Abraham Samad Cs itu masyarakat menjadi korban dari gerakan politik yang
berniat menganggu kinerja KPK.
Mardani meminta agar publik bisa menilai kinerja KPK secara objektif tanpa terseret kepentingan politik manapun.“Kasian masyarakat jadi korban politis, harusnya mereka bisa menilai apa
yang sudah dilakukan oleh KPK secara objektif,” kata Mardani saat
menjadi narasumber diskusi Institute for Act Against Corruption (IAAC) di Gedung Juang, Jakarta, Rabu (18/4).
Sementara
itu, dalam kesempatan yang sama Ketua Forum Komunikasi Santri
Indonesia, M. Natsir yang juga hadir sebagai narasumber dalam diskusi
menyimpulkan ada upaya mengkriminalisiasi, dengan narasi-narasi politis
yang dilakukan kelompok yang melakukan aksi unjuk rasa memprotes Ketua
KPK Firli Bahuri.
“Jika dilihat dari polanya, ada upaya mengkriminalisasi ketua KPK, mereka uang aksi itu syarat kepentingan politis” ujar Natsir.Adapun hasil FGD ini menghasilkan sebuah petisi mendukung netralitas dan independensi KPK dan mengecam segala bentuk intervensi.Agenda diskusi yang dihadiri oleh sejumlah OKP dan masyarakat umum itu
dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan diskursus publik yang positif.
Sehingga, tidak terjerumus dalam narasi perpecahan yang
dilakukan oleh sejumlah OKP, LSM dan Pimpinan KPK sebelumnya dengan
menyerang Ketua KPK Firli Bahuri
0 comments:
Post a Comment