LEBAK (KONTAK BANTEN)—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menyebut permintaan air bersih terus bertambah. Dari sebelumnya di 7 desa kini sudah ada 12 desa yang mengajukan.
Berdasarkan isi surat diterima, kondisi sumber air bersih di wilayah mereka sudah tidak layak dikonsumsi. Krisis air bersih yang melanda 12 desa itu diduga sebagai dampak fenomena El Nino yang menyebabkan terjadinya kekeringan dan sulitnya warga memperoleh air bersih. Menindaklanjuti laporan tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizki Pratama mengungkapkan pihaknya terus mendistribusikan air bersih sesuai kebutuhan.
“Ya perhari ini data yang masuk ke BPBD sebanyak 12 desa yang mengusulkan pendistribusian air bersih. Rata-rata laporannya karena sumber air bersih sudah tidak layak di konsumsi,” kata Febby Kamis (10/08/2023).
Hari ini saja, kata Febby pihaknya bersama organisasi perangkat daerah Provinsi Banten ikut mendistribusikan air bersih di beberapa Kecamatan Warung gunung. Air bersih yang didistribusikan upaya dalam membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan air.
“Kita distribusikan 9 armada tanki berisi air bersih yakni 2 unit dari BPBD Lebak, 2 BPBD Provinsi, 1 unit dari Perkim Provinsi Banten dan, 4 unit dari BPPW Banten untuk tiga desa di Kecamatan Warunggunung,” terang Febby.
Febby mengungkapkan, tidak hanya tertulis, yang belum tertulis pun permintaan air bersih melalui relawan juga banyak. BPBD, kata Febby selama masih bisa dibantu akan dibantu karena kebutuhan air sangat vital. “Yang laporan butuh air bersih ke relawan Secara tertulis belum, tapi tetap kita tindaklanjuti,” ujarnya.
Hasil pemetaan, kata Febby, 16 kecamatan merupakan wilayah yang rawan mengalami kekeringan dan juga krisis air bersih. Namun 8 di antaranya sudah mendapat intervensi dari pemerintah melalui program Pamsimas dan lain-lain. “Jadi ada 8 kecamatan lain yang menjadi titik fokus kita, dan saya sudah minta ke teman-teman relawan untuk mendata berapa desa yang mengajukan suplai air bersih,” papar Febby.
Terkait dengan luas area persawahan yang mengalami kekeringan, Febby mengaku, BPBD bersama Dinas Pertanian (Distan) masih menghitung. “Berapa luas yang kekeringan dan juga mungkin sampai gagal panen, masih kami hitung. Tapi info sementara sudah 80 hektare sawah yang kekeringan karena kekurangan air,” katanya.
Kepala Desa Banjarsari, Kecamatan Warunggunung, Daud Rizal menambahkan, permintaan air bersih lantaran di masyarakat di desa yang dipimpinnya saat ini sudah kesulitan untuk mendapatkan air layak minum. Agar kebutuhan itu (air bersih) terpenuhi, ia telah mengajukan air bersih ke BPBD Lebak. “Alhamdulilah air bersih sudah didistribusikan ke masyarakat yang membutuhkan. Kepada warga saya meminta untuk memanfaatkan air bersih sesuai kebutuhan,” imbuhnya.(
0 comments:
Post a Comment