JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahi menyebutkan, sosok Parikesit dalam cerita pewayangan menggambarkan perubahan dan regenerasi kepemimpinan.
Hal itu disampaikannya dalam acara Pagelaran Wayang Kulit yang diselenggarakan oleh DPP PKS dengan lakon cerita berjudul Parikesit Jumeneng Ratu.
"Lakon yang sengaja dipilihkan adalah lakon yang amat sangat korelatif dan amat sesuai dengan apa yang kita pikirkan dan apa kita perjuangkan bersama. Yaitu Parikesit Jumeneng Ratu kita mengetahui bahwa ini adalah sebuah cerita tentang bagaimana regenerasi kepemimpinan terjadi," tutur sosok yang akrab disapa HNW dalam keterangannya, Senin (28/8).
Parikesit adalah generasi cucu dari Amarta yang memenangkan perang Baratayuda. Parikesit adalah cucunya Arjuna, putranya Abimanyu Angka Wijaya dengan istri Dewi Utari.
"Parikesit adalah generasi cucu yang kemudian terbukti bukan hanya bisa melanjutkan kehidupan berbangsa bernegara Pada era itu," imbuhnya.HNW berharap, lakon cerita Parikesit menghadirkan inspirasi dan harapan bersama akan muncul pemimpin yang membawa perubahan dan kemajuan seperti yang dicita-citakan para pendiri bangsa.
"Kita berharap ini semua memberikan inspirasi kepada kita bahwa adanya kelanjutan dan adanya perubahan adanya regenerasi kepemimpinan adalah suatu hal yang sangat-sangat wajar saja. Itu menjadi bagian dari budaya Indonesia, wayang, yang mudah dan bisa kita hayati secara lebih baik," ucap HNW.
Ia lantas menyebutkan, PKS menyelenggarakan Pagelaran Wayang Kulit sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia dengan menikmati pagelaran budaya.
HNW mengatakan, PKS sebagai partai politik tidak selalu menjalankan politik praktis namun juga politik kebudayaan.
Dikatakan, PKS mensyukuri karunia Allah yakni kemerdekaan Indonesia tapi sekaligus mensyukuri bahwa Allah memberikan karunia nikmat untuk bisa menikmati Indonesia merdeka. Melalui menikmati kebudayaan yang ada di Indonesia inilah salah satu pembuktian bahwa partai politik memang tidak hanya berurusan terkait dengan Pemilu atau politik praktis tapi juga politik kebudayaan.
"Salah satu adalah nguri-nguri menyemarakkan kehidupan berbangsa kita melalui kebudayaan yang ada. Yakni wayang kulit, wayang adalah budaya Indonesia yang sudah diakui di UNESCO sebagai warisan budaya dunia," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment