JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Koalisi Perbaikan Indonesia (KPI) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) untuk terus berjuang melawan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
tanpa pandang bulu. Hal itu disampaikan langsung Menteri Keuangan era Presiden Abdurrahman
Wahid alias Gus Dur, Dr Rizal Ramli, saat tiba di Gedung Merah Putih
KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin
siang (21/8).
"Kami ingin minta KPK kembali ke khitahnya,
berjuang buat melawan nepotisme dan korupsi tanpa pandang bulu. Siapapun
pejabatnya, anak pejabat atau bukan. Supaya kapok. Sudah waktunya para
pejabat siapapun, kami minta KPK untuk berani untuk mengadili dan
menangkap," ujar Rizal kepada wartawan.Rizal mengatakan, sebelum datang ke KPK, pihaknya sudah melakukan
pertemuan dengan 35 tokoh dari berbagai kalangan di kediamannya di Jalan
Bangka IX nomor 49R, Kemang, Jakarta Selatan.
"Mereka ini bukan
aktivis kaleng-kaleng. Tapi tokoh-tokoh yang berjuang puluhan tahun
untuk menegakkan demokrasi di Indonesia, untuk memperjuangkan
pemerintahan yang bersih dari KKN," tutur Rizal.
Rizal
menjelaskan, kedatangannya bersama Ketua MPR RI periode 1999-2004, Amien
Rais, dan puluhan tokoh lainnya ke KPK adalah karena KKN di era
pemerintahan Presiden Joko Widodo semakin ganas dan vulgar.
"Ini merupakan pengkhianatan terhadap UUD 1945. Selain kebijakannya yang bikin miskin, tindakannya bikin rakyat susah, selalu belain asing, terutama China. Dan yang kedua, dia sendiri ambisinya itu pingin bikin kerajaan," pungkas Rizal Ramli.Selain Rizal Ramli, beberapa tokoh terlihat hadir di KPK. Di antaranya Ubedilah Badrun, Muslim Arbi, Marwan Batubara, Letjen (Purn) Soeharto, Mayjen (Purn) Soenarko, Dewi Motik, dan tokoh-tokoh nasional lainnya
0 comments:
Post a Comment