Tomohon (KONTAK BANTEN) -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kegiatan OJK Mengajar di Universitas Kristen Indonesia Tomohon, Sulawesi Utara, Jumat (20/10/2023), dalam rangkaian kegiatan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) OJK ke-12.
Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Sophia Wattimena dalam kuliah yang dihadiri lebih dari seribu mahasiswa tersebut menjelaskan berbagai tugas dan kewenangan strategis OJK termasuk amanat yang baru dari UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK).
Pada line pertama, OJK mendorong peningkatan kualitas SDM pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) dan mendorong penguatan peran fungsi GRC di PUJK, melalui keberadaan fungsi Dewan Direksi (BoD), Dewan Komisaris (BoC), komite-komite seperti komite audit, manajemen risiko, nominasi dan remunerasi, serta fungsi audit internal.
Di line kedua, OJK mendorong profesi penunjang, seperti auditor, aktuaris dan penilai, untuk dapat meningkatkan quality assurance terhadap jasa yang diberikan sehingga dihasilkan output asurans maupun konsultansi yang akuntabel dan benar-benar memberikan nilai tambah.
Sedangkan untuk line ketiga, OJK melakukan optimalisasi penggunaan teknologi dalam proses pengawasan, melakukan evaluasi atas regulasi yang diterbitkan untuk terus disempurnakan, mendorong kolaborasi SJK dengan profesi penunjang dan menerapkan Mekanisme Quality Assurance/Quality Control (QA/QC) pada bidang Pengawasan.
Dalam kesempatan tersebut, Sophia juga menyampaikan pesan kepada para mahasiswa untuk terus menjaga integritas, bertanggung jawab dan menginspirasi perubahan positif di masyarakat.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa, Pdt. Hein Arina, Th.D dan Rektor Universitas Kristen Indonesia Tomohon, Pdt. DR. Arthur Rumengan, M.Pd.K
Dalam sambutannya, Hein Arina menyambut baik pelaksanaan kegiatan OJK Mengajar sebagai bentuk kepedulian OJK kepada civitas academica dan khususnya kepada mahasiswa dapat menambah pengetahuan mengenai praktik jasa keuangan dan governansi di sektor jasa keuangan.elain itu, Hein Arina juga menyampaikan bahwa mahasiswa tidak hanya membutuhkan spiritual equipment tetapi juga membutuhkan equipment dari sektor jasa keuangan, agar mahasiswa memiliki literasi keuangan yang baik.
0 comments:
Post a Comment