Keterlibatan aktif orang muda merupakan keniscayaan dalam upaya jaga bumi.
Sebanyak 150 peserta yang hadir siang itu berhasil menanam 3.000 bibit
mangrove, membuat persemaian 5.000 batang mangrove, serta membersihkan
sampah di sepanjang pantai Tanjung Pasir. Yolanda menjelaskan, AMJI
merupakan aksi nyata keresahan orang muda Indonesia merespon dampak
perubahan iklim yang semakin terasa dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Yolanda, sebagai kelompok populasi terbesar di Indonesia, orang
muda menanggung beban berat anomali iklim yang terjadi. Mulai dari
bencana alam, degradasi lingkungan, hingga hilangnya keanekaragaman
hayati yang berujung pada sulitnya akses terhadap sumber pangan,
kesehatan hingga pendidikan layak. Sehingga keterlibatan aktif orang
muda merupakan keniscayaan dalam upaya jaga bumi.
Senada dengan itu, Bagus Budi Prakoso, Kepala Seksi Program &
Evaluasi BDPASHL Citarum Ciliwung menyampaikan peran anak muda sangat
penting menjaga lingkungan. Ini adalah salah satu bentuk nyata kegiatan
yang dilakukan oleh semua stakeholders, baik itu dari anak muda, pelaku usaha, kementerian, masyarakat, bersama menanam mangrove.
"Kami juga berterima kasih kepada semua yang mendukung program ini.
Mudah-mudahan ke depannya tidak hanya ini tapi berlanjut ke pemeliharaan
sampai jadi tumbuh dan terawat. Hari ini kami berterima kasih atas
kolaborasi penanaman mangrove. Kolaborasi tidak hanya dilakukan di
mangrove, tapi juga penanaman pohon lain dan edukasi yang lain,” ujarnya
Di kesempatan yang sama Yaya Kuswaya, Kepala Resort Pemangkuan Hutan
Tangerang, yang mewakili pimpinan Perhutani KPH Banten menyampaikan
apresiasinya pada para relawan yang terlibat AMJI. Dari KPH mengucapkan
terima kasih karena tentunya menjaga hutan bukan hanya tugas KPH, tapi
juga tugas semua elemen mulai masyarakat, anak muda, dan semua pihak
lainnya sehingga kawasan hutan mangrove ini bisa tetap terjaga.
"Kami ingin bukan hanya acara seremonial saja karena cikal bakal jadi
tanaman ini ada di pemeliharaan. Makanya kami juga mengharapkan semoga
kegiatan ini akan tetap berkesinambungan, sehingga hutan mangrove ini
benar-benar terjaga kelestariannya,” ujarnya.
AMJI kali ini juga mendapat dukungan dari korporasi. Menurut Ridyawan
Amnan, Corsec Division Head Jtrust Bank, krisis iklim yang terjadi saat
ini membawa dampak pada banyak hal, seperti cuaca ekstrem.
“JTrust perlu melakukan langkah nyata dan kontribusi aktif untuk
menyelamatkan lingkungan kita. Itu yang mendorong kami dari JTrust Bank
dan Jtrust Grup untuk ikut dalam Aksi Muda Jaga Iklim. Semoga kegiatan
hari ini bisa membawa kontribusi nyata bagi keberlangsungan lingkungan
kita,” katanya saat melakukan aksi tanam mangrove di Tangerang Mangrove
Center, Tanjung Pasir.
Berdasarkan data yang dihimpun Tim AMJI 2023 hingga hari ini, dari 521
titik aksi, sekitar 8.428 pohon dan mangrove yang ditanam, sedikitnya
3.000 bibit mangrove disemai, sekitar 7.558 kilogram sampah dikumpulkan
dari garis pantai, sungai dan lingkungan tempat tinggal, sekitar 500
bibit pohon dibagikan, 280 plant-based meals dibagikan, setidaknya 2.200 koral di adopsi, sekitar 180 anakan terumbu karang ditransplantasi.
Selain itu, rangkaian aksi edukasi mengenai pentingnya mengurangi
dampak krisis iklim, pengelolaan sampah, SDGs dan dampak krisis iklim
bagi kesehatan dihadiri oleh setidaknya 4.674 peserta. Sebanyak 20 orang
muda juga mengikuti aksi pakai kendaraan non-emisi dengan bersepeda
sejauh 10 kilometer. Data hasil aksi serentak AMJI tahun 2023 ini masih
akan di kalkulasi dan bertambah.
Dilaksanakan sejak tahun 2021, AMJI berhasil mengajak lebih dari 29
ribu orang muda untuk terlibat aksi nyata, lebih dari 46 ribu bibit
mangrove dan pohon ditanam, 200 ekor tukik dilepasliarkan, tak kurang
1500 koral yang ditransplantasi dan diadopsi, serta lebih dari 37 ribu
kilogram sampah yang dibersihkan.
CEO Yayasan EcoNusa, Bustar Maitar menuturkan orang-orang muda harus
makin banyak turun tangan dan mau bekerja sama melakukan aksi nyata
merespon perubahan iklim. Krisis iklim menurutnya semakin nyata.
Indonesia memiliki lebih dari 65 juta jiwa yang masuk dalam rentang usia
pemuda atau lebih dari seperempat total populasi. Orang muda ini
kelompok paling terdampak perubahan iklim.
"Makanya, ayo kita bergandeng tangan jaga iklim bersama, misal ikut
aksi bersih lingkungan, tanam pohon dan bahkan unggah ke media sosial
terkait isu-isu iklim juga lingkungan,” katanya.
0 comments:
Post a Comment