JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Metode pemilihan secara langsung melalui tempat pemungutan suara di luar
negeri (TPS-LN), bagi warga negara Indonesia di beberapa negara
mengalami perubahan. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asyari menjelaskan, ada
kondisi tertentu yang menuntut perubahan metode pemilihan tidak di
TPS-LN.
"Metode TPS-LN menjadi 807, berarti mengalami penurunan
jumlah TPS," ujar Hasyim dalam acara Rapat Pleno Terbuka Perubahan
Pemilihan Luar Negeri, di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng,
Jakarta Pusat, Kamis (28/12).
Dia mengurai, jumlah tersebut lebih rendah dari penetapan
daftar pemilih tetap luar negeri (DPT-LN) per tanggal 20 hingga 21 Juni
2023, yang termuat dalam Keputusan KPU 857/2023.
"(Di beleid itu
disebutkan) metode TPS-LN ada sebanyak 828 TPS-LN, KSK (kotak suara
keliling) 1.580, dan metode pos 651. Jadi totalnya 3.059 metode
pemilih," urai Hasyim.
Anggota KPU RI dua periode itu
menguraikan, angka perubahan TPS-LN menjadi 807 terjadi di 4 wilayah
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) antara lain PPLN Praha; PPLN Makau
dan Hong Kong; PPLN Frankfurt; dan PPLN New York.
Hasyim
mencontohkan salah satu daerah yang berkurang jumlah TPS-LN, karena
tidak mendapatkan izin dari otoritas pemerintah setempat.
"Mengalami
penurunan jumlah TPS layanan penggunaan TPS karena situasi lokal yang
tidak memungkinkan, seperti tadi di Hong Kong," ucap Hasyim menyebutkan.
Karena
pengurangan jumlah TPS-LN itu, Hasyim mengatakan metode pemilihan lain
bertambah menjadi 1.582 dari 1.580, seperti metode KSK di New York dari 2
KSK menjadi 5 KSK. Namun, ada pengurangan 1 KSK di Praha.
"Kemudian
metode pos mengalami perubahan bertambah, semula 651 menggunakan metode
pos, kemudian kita tetapkan menjadi 686 metode pos," urainya.
"Maka,
metode layanan yang akan digunakan PPLN untuk melayani pemilih di luar
negeri, meliputi 3 metode tersebut totalnya 3.075," sambung Hasyim.
Lebih
lanjut, Anggota KPU RI dua periode itu memastikan, perubahan metode
pemilihan di luar negeri tidak mempengaruhi jumlah pemilh.
"Total
pemilih kita baik di dalam negeri maupun di luar negeri 204.807.222
dengan komposisi pemilih perempuan 102.588.719 atau 50.09 persen dan
pemilih laki2 102.218.503 atau 49,91 persen," demikian Hasyim
menambahkan.
Berikut ini rincian perubahan metode pemilihan di 4 wilayah PPLN dari total 128 wilayah PPLN:
PPLN Praha
- Jumlah total pemillih: 383 Orang
- 211 orang memilih di 1 TPS-LN yang tersedia
- KSK dihapus, dari sebelumnya melayani 46 pemilih
- Pemilih yang memilih menggunakan metode pos berubah dari 126 menjadi 172 orang.
PPLN Hong Kong dan Makau
- Jumlah total pemilih: 164.691 orang
-
2.390 orang memilih di 4 TPS-LN yang diizinkan berdiri di Hong Kong,
dari awalnya direncanakan 31 TPS-LN berdiri untuk melayani 76.174 orang.
- KSK ditiadakan sedari awal
-
Pemilih yang memilih menggunakan metode pos berubah dari 88.517 menjadi
162.301 orang, dengan perubahan jumlah pos dari 9 menjadi 36 pos.
PPLN New York
- Jumlah total pemilih: 10.961 orang
- 2.352 orang memilih di 5 TPS-LN yang diizinkan berdiri di Hong Kong, dari awalnya hanya diperbolehkan 2 TPS-LN.
- KSK berubah dari hanya berlangsung di 2 wilayah pemilihan menjadi 5 wilayah pemilihan, dengan jumlah pemilih tetap 6.647
- Pemilih yang memilih menggunakan metode pos tetap sebanyak 1.962 orang, tapi jumlah pos berubah dari 1 menjadi 5 pos.
PPLN Frankfurt
- Jumlah total pemilih: 11.437 orang
-
Dari semula 285 menjadi 4.290 orang memilih di 5 TPS-LN yang diizinkan
berdiri di Frankfurt, dari awalnya hanya diperbolehkan 1 TPS-LN.- Pemilih yang memilih menggunakan metode pos berubah dari 11.152
menjadi 7.174 orang, tapi jumlah pos berubah dari 1 menjadi 5 pos.







0 comments:
Post a Comment