Friday, 15 December 2023

Mahasiswa : Siapa Takut Jadi Oposisi ! Kuat, Berkualitas dan Berimbang

 

Partai oposisi juga perlu kompeten ketika bersikap kritis terhadap pemerintah. Sikap kritis oposisi hendaknya dilakukan secara objektif dan akuntable berdasarkan suatu kajian yang mendalam dan bertangung jawab.

Oleh: Syarief Basir, SH, MH, MBA, CPA*)

JAKARTA( KONTAK BANTEN) - Menjelang akhir Juli lalu,  tiga bakal capres saling bertemu akrab dengan menunjukan gestur yang sama bahwa kontestasi politik akan berakhir setelah pencoblosan kertas suara selesai pada 14 Februari 2024.  Sikap atau gestur yang menenangkan dari bacapres itu tentu kita dukung, karena kita tidak ingin pemilu mengakibatkan perpecahan.  Namun demikian,  apakah makna semua pihak yang tadinya bersaing dalam Pilpres kemudian tidak berkontestasi itu diartikan pihak yang tidak terpilih harus sejalan mendukung kebijakan pemerintahan terpilih? Jika semua bersatu dalam satu  barisan dengan pemerintah, siapa yang akan melakukan kontrol terhadap pemerintahan?

Berkolaborasinya para pihak yang bersaing dalam Pilpres tidak harus dimaknai menjadikan semua pihak berada dalam satu kubu pemerintahan yang berkuasa, karena pemerintahan bukan soal sekadar pembagian kue kekuasaan dan sumber daya kepada para pihak. Bagaimanapun peran oposisi yang berada di luar pemerintah, yang melakukan fungsi pengimbang dan pengawas (check and balance) pada pihak yang berkuasa harus ada dan harus kuat. Tanpa ada check and balance, pemerintah bisa terjerumus menjadi tirani yang bertindak sewenang-wenang, otoriter dan korup.

Belajar dari pengalaman Pilpres 2019, pemenang Pilpres berhasil mengajak pesaing politiknya masuk dalam kabinet, dengan hanya meninggalkan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera sebagai partai oposisi. Prabowo Subianto dan Sandiago Uno yang semula sebagai pesaing Pilpres bergabung menjadi menteri dalam kabinet pemerintahan terpilih. Dengan begitu pemerintahan yang terbentuk untuk periode 2019-2024 menjadi sangat kuat, sementara kekuatan partai oposisi sangat tidak berimbang dengan kekuatan pemerintah.

Akibat terlalu kuatnya posisi pemerintah di atas,  pemerintah di satu sisi menjadi mudah melaksanakan program atau kebijakan-kebijakannya, namun disisi lain kontrol atas pelaksanaan roda pemerintahan terlalu lemah. Program legislasi misalnya, pembuatan perundang-undangan yang memerlukan pembahasan dan persetujuan DPR hampir tidak mengalami hambatan serius di Parlemen.

Kita saksikan  pengesahan perundangan strategis yang menjadi kontroversi di masyarakat, seperti UU Cipta Kerja, UU Ibu Kota Negara, dan UU Kesehatan dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat. Waktu yang singkat itu bukan hanya berakibat pada timbulnya kelemahan segi material dan formalnya UU yang kemudian diuji materikan ke Mahkamah Konstitusi, tetapi juga proses penyusunan undang-undang dilakukan kurang memperhatikan suara publik sebagaimana seharusnya menurut  prinsip partisipasi publik yang bermakna (meaningful participation).

Dalam suatu pemerintahan yang demokratis, peran oposisi itu sangat diperlukan. Oposisi yang kuat dapat membantu pemerintah  menjalankan pemerintahan on the track dan hati-hati dalam membuat kebijakan. Oleh karena itu, sesungguhnya menjadikan partai oposisi yang kuat adalah juga tugas dan tanggung jawab pemerintah. Dengan demikian, pemerintah perlu mengupayakan berbagai cara, termasuk pembuatan kebijakan dan dukungan yang sungguh-sungguh, agar oposisi yang kuat itu hadir dan kuat.

Memang tidak mudah dilakukan oleh pemerintah untuk menjadikan partai oposisi itu kuat, hal ini terutama karena ada benturan kepentingan. Disatu sisi, pemerintah perlu situasi yang kondusif agar bisa menentukan arah dan menjalankan kebijakan-kebijakannya, sehingga rintangan yang datang dari pihak partai oposisi perlu direduksi.  Disisi lain, mereduksi kekuatan partai oposisi seringkali mengakibatkan pelemahan kekuatan oposisi.

Dalam hal demikian ini, pemerintah perlu bersikap bijaksana, agar tidak memperlakukan sikap kritis oposisi sebagai ancaman atau pengganggu, tetapi menempatkannya sebagai partner agar kebijakan yang dibuatnya sesuai kepentingan rakyat. Tindakan mereduksi kekuatan partai oposisi secara berlebihan akan menimbulkan kekecewaan masyarakat, yang pada akhirnya fungsi check and balance  menjadi lemah.

Sayangnya sikap bijaksana seperti di atas belum betul-betul terjadi. Faktanya, Pemerintah masih belum selalu akomodatif terhadap kritik dan sikap kritis dari oposisi atau dari luar pemerintah. Suara publik yang mengkritisi kebijakan pemerintah kerap diperlakukan sebagai ancaman yang harus dihentikan, termasuk dengan menggunakan  aturan hukum. Padahal hukum sekalipun sejatinya adalah untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk  melindungi kepentingan pemerintah yang berkuasa.

Di sisi lain, pihak oposisi juga perlu memiliki sikap yang konsisten dan kompeten. Konsisten menjaga keteguhannya untuk tetap pada posisi oposisi yang menjalankan fungsi kritis dan check and balance. Mengawal agar pemerintah tidak membuat kebijakan yang merugikan masyarakat. Oposisi tidak boleh mudah tergoda untuk bergabung dengan kubu pemerintah, apalagi untuk alasan pragmatis.

Ajakan atau tawaran untuk bergabung dengan pemerintah, tidak boleh membuat partai oposisi goyah beralih posisi. Justru godaan/tawaran harus dipandang sebagai cambuk untuk memperkuat kemandirian dan kesolidan partai sehingga tidak mudah berbalik haluan meninggalkan peran oposisi.

Selain itu, partai oposisi juga perlu kompeten ketika bersikap kritis terhadap pemerintah. Sikap kritis oposisi hendaknya dilakukan secara objektif dan akuntable berdasarkan suatu kajian yang mendalam dan bertangung jawab.

Partai oposisi harus berada di garis depan menyuarakan kepentingan publik. Sikap kritis yang hanya didasarkan kepada tujuan-tujuan populis semata, yang memanfaatkan momentum isu-isu terkini yang diangkat publik akan membuat kesan oposisi yang "sekedar ikut-ikutan" publik atau "asal beda" dengan pemerintah.

Kita berharap Pilpres 2024 yang akan datang, bukan hanya menghasilkan pemerintahan yang sah dan kuat, tetapi juga menghasilkan  oposisi yang kuat, berkualitas dan berimbang dengan kekuatan pemerintah sehingga terjadi mekanisme check and balance yang efektif.***

*) Penulis adalah pemerhati politik Rektor Universtas Jakarta

Share:

0 comments:

Post a Comment

Sekretariat DPRD Kota Serang HUT RI Ke 80

Sekretariat DPRD Kota Serang HUT RI Ke 80

SELAMAT HUT RI KE 80 KONTAK MEDIA GROUP

SELAMAT HUT RI KE 80 KONTAK MEDIA GROUP

Selamat HUT Byangkara Ke 79

Selamat HUT Byangkara Ke 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support