Wednesday, 13 December 2023

Pemerintah Tidak Serius Tangani Kelangkaan Cabai

 


» Untuk menghadapi perubahan iklim maka perlu pendekatan produksi yang lebih ramah iklim.

» Pemerintah diharapkan bisa memastikan petani cabai ikut menikmati keuntungan dari kenaikan harga tersebut.

JAKARTA (KONTAK BANTEN)  - Pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional, belum berniat menangani secara serius dan komprehensif kelangkaan pangan seperti cabai, sehingga harganya melonjak hingga di atas 100 ribu rupiah lebih per kilogram.

Ketidakseriusan instansi terkait itu karena masalah lonjakan harga cabai hampir terulang setiap tahun, namun mereka seolah tidak pernah mengevaluasi untuk menciptakan program terobosan sebagai solusi dari kelangkaan pangan tersebut.

Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah, di Jakarta, Selasa (12/12), mengatakan produksi cabai memang sedang mengalami gangguan karena sebaran serangan virus Gemini cukup luas.

Hal itu menjadi salah satu penyebab produksi menurun dan mengganggu ketersediaan pasokan cabai. Dia mensinyalir kelangkaan pasokan berkaitan dengan fenomena perubahan iklim. El Nino (kekeringan), jelasnya, memberi dampak peningkatan kutu kebul yang menjadi vektor virus dan banyak menyerang tanaman cabai.

Kondisi itu makin parah karena sentra produksi cabai di Indonesia hanya beberapa titik saja, seperti Jawa timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Ketika sentra itu terganggu maka pasokan langsung berkurang.

"Pemerintah semestinya mengembangkan produksi di daerah lain dengan memperhatikan kesesuaiannya," tegas Said.

Hal lain adalah perlu penguatan dan pemerataan waktu produksi selain pemerataan wilayah produksi. Upaya tersebut harus diikuti dengan upaya memperkuat jalur distribusi sehingga sebarannya menjadi merata. "Jika situasi ini tidak bisa dikendalikan maka bukan tidak mungkin cabai impor masuk," tegasnya.

Menurutnya, ini hanya soal keseimbangan pasar saja. Pasar akan mencari jalannya sendiri. Kalau barang tidak ada permintaan tinggi para pengusaha bisa jadi impor karena ada keuntungan di sana.

Untuk menghadapi perubahan iklim maka perlu pendekatan produksi yang lebih ramah iklim.

Dana Politik

Pakar sosiologi sekaligus pengamat pedesaan dari Universitas Brawijaya, Malang, Imron Rozuli, mengatakan perubahan musim memiliki dampak ketersediaan pasokan cabai.

"Kondisi kemarau panjang memang pada wilayah yang irigasi nonteknis jadi masalah menurunnya pasokan. Bisa jadi kondisi ini sampai pilpres dan pileg serta masuk berikutnya di Ramadan. Bahkan cabai bisa menjadi komoditas yang sebagian nisbah gunakan untuk memasok dana politik," kata Imron.

Hal itu bisa jadi ada pola pengendalian harga tetap di posisi di atas harga rata-rata. Namun, memang ini masih asumsi dalam perspektif politik ekonomi. Dia yakin harga cabai akan bertahan di level atas 70 hingga Ramadan. Apalagi, saat ini baru proses penanaman saat mulai musim hujan tiba," katanya.

Sementara itu, pakar pertanian dari Universitas Trunojoyo Madura, Ihsannudin, menengarai pengaruh iklim dan cuaca menyebabkan turunya pasokan cabai, dan ini jamak terjadi pada bulan-bulan seperti sekarang ini. Dia berharap pemerintah dapat memastikan petani cabai ikut menikmati keuntungan dari febonema harga yang mahal.

Kondisi tersebut, jelasnya, tidak perlu terlalu diresahkan manakala tingkat harga tidak berpengaruh signfikan pada kondisi inflasi. Justru ini menjadi kesempatan bagi petani untuk memperoleh pendapatan dari buah karsa yang mampu panen cabai dengan baik di tengah tantangan kondisi cuaca dan iklim.

Sementara itu, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, mengatakan masalah di sisi hulu menjadi penyebab kenaikan harga cabai. Hal itu seperti kenaikan biaya produksi seperti pupuk yang minim intervensi pemerintah.

Mungkin juga panen kurang bagus, produktivitas kurang bagus, sehingga mengerek harga jual. Kenaikan harga cabai juga karena pemerintah terlalu fokus urus pemilu, sehingga lupa bagaimana mengendalikan harga bahan pokok (bapok). "Pemerintah cawe-cawe pemilu dan akhirnya malah lupa mengurus rakyat," tegas Anthony.

Share:

0 comments:

Post a Comment

Sekretariat DPRD Kota Serang HUT RI Ke 80

Sekretariat DPRD Kota Serang HUT RI Ke 80

SELAMAT HUT RI KE 80 KONTAK MEDIA GROUP

SELAMAT HUT RI KE 80 KONTAK MEDIA GROUP

Selamat HUT Byangkara Ke 79

Selamat HUT Byangkara Ke 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support