JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar Martial Art Competition
(MAC) di Gelanggang Olahraga (GOR) Ciracas, Jakarta Timur, akhir pekan
ini. Pada gelaran tersebut, ada dua cabang olahraga (cabor) bela diri
yang diperlombakan, yakni silat dan karate. Ketua Panitia sekaligus Pendidikan Kepelatihan Olahraga UNJ, Hendro
Wardoyo mengatakan, kegiatan tersebut terinspirasi dari event yang
pernah dilakukan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang
menggabungkan kompetisi dari semua cabang olahraga bela diri.
"Nah,
atas dasar itu, kami dari sektor pendidikan yang juga memiliki fakultas
olahraga juga ikut peduli untuk menggelar kegiatan penggabungan
kompetisi dari bela diri. Tapi untuk event perdana ini, kita baru bisa
menyelenggarakan dua cabor bela diri," kata Hendro usai pembukaan acara,
Sabtu (9/12).
Lebih lanjut Hendro mengatakan, event ini bertujuan untuk
mencari bibit dari pelajar mulai dari SD, SMP, SMA hingga mahasiswa dan
pembinaan atlet di cabor bela diri sejak dini.
"Alhamdulillah
banyak pesertanya dari siswa-siswa hingga mahasiswa. Tapi kita juga
membuka untuk nomor dewasa, seperti kadet dari TNI/Polri," kata Hendro.
Hendro
kembali menuturkan bahwa event ini bentuk kepedulian UNJ terhadap
olahraga akan terus berprestasi di kancah internasional.
"Apalagi
yang kita pertandingan dari cabor pencak silat yang merupakan budaya
dari Indonesia yang harus dilestarikan, dan Karate yang merupakan cabor
beladiri yang berprestasi di Indonesia," kata Hendro.
Sementara
itu, Staf Ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Bidang
Hubungan Pusat dan Daerah, Dwijayanto Sarosa mengatakan, event-event
seperti ini harus semakin diperbanyak agar lahir para atlet bela diri
yang nantikan bisa mengharumkan Indonesia di kancah internasional.
"Event-event
seperti ini harus digalakkan. Selain sebagai ajang pencariian
bibit-bibit atlet, ajang ini juga sebagai sarana sosialisasi kepada
masyarakat akan seni bela diri. Tak hanya itu, event ini sebagai bagian
dari Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang," kata Dwijayanto.
0 comments:
Post a Comment