Peristiwa isra' mi'raj bagi umat islam adalah sebuah peristiwa luar biasa karena secara rasional peristiwa ini jelas sangat sulit diterima karena berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada pesawat tercepat yang bisa dibuat oleh manusia sampai saat ini adalah Stardust yaitu pesawat luar angkasa yang diluncurkannoleh NASA tahun 1999 dengan kecepatan maksimum 46.439 km perjam. Kedua, New Horizons tahun 2006 juga oleh NASA dengan kecepatan 58.536 km perjam, ketiga Voyager1 kecepatannya 62.136 km perjam.
Keempat, Helios1 kecepatannya
228.526 km perjam, kelima, Helios2 juga dibuat oleh NASA dengan
kecepatan 252.792 km perjam dan keenam, yaitu Parker Solar Probe dengan
kecepatan 692.000 km perjam.
Jadi kecepatan pesawat yang dibuat
oleh manusia belum ada yang bisa melebihi kecepatan kilat karena kilat
itu kecepatannya 300 ribu kilo meter per detik.
Untuk itu dalam rangka memahami peristiwa isra' dan mi'raj tersebut
perlu kita ketahui bahwa jarak diantar planet-planet tersebut bila
diukur dari matahari sangat jauh. Planet Merkurius misalnya jaraknya
(57,9 juta km) dari matahari, Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km),
Mars (228 juta km), Jupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km),
Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Padahal jarak yang
ditempuh oleh nabi Muhammad dalam isra' dan mi'raj tersebut untuk
sampai ke arsy tentu lebih jauh lagi dari jarak antar planet-planet yang
diketahui oleh manusia tersebut. Jadi kalau kita menggunakan pendekatan
rasional yaitu yang sesuai dengan hukum alam yang kita ketahui selama
ini maka peristiwa isra' dan mi'raj tersebut jelas merupakan satu hal
yang mustahil, apalagi kalau kita mengukurnya dengan mempergunakan alat
transportasi yang ada diwaktu itu yaitu unta dan atau kuda. Oleh karena
itu untuk memahami peristiwa isra' dan mi'raj ini kita harus bisa
mendekati dan memahaminya melalui pendekatan yang disebut dengan
pendekatan supra rasional yaitu dengan mempergunakan pendekatan iman
dan keimanan kita. Kita tahu bahwa yang menciptakan alam semesta ini
adalah Allah swt.
Dan yang membuat jarak antar planet-planet
tersebut adalah juga Allah swt. Maka tentu saja Allah swt dengan
kemahakuasaannya akan bisa mengisra'kan dan memi'rajkan nabi Muhammad
dalam waktu yang singkat untuk menempuh jarak yang sangat jauh tersebut
sehingga peristiwa isra' dan mi'raj itu hanya berlangsung antara 5-8 jam
saja.
Oleh karena itu kita bisa memahami bagaimana galaunya nabi
akan menjelaskan kepada para sahabatnya dan kaum kafir Quraisy tentang
peristiwa yang baru saja dialaminya karena sudah jelas mereka-mereka itu
tidak akan percaya sedikitpun dengan cerita dari peristiwa yang baru
dialaminya tersebut karena memang bila mempergunakan akal manusia yang
ada jelas sangat sulit dan tidak akan bisa menerimanya.
Tetapi abu Bakar begitu mendengar cerita nabi dia langsung bisa
menerima dan membenarkannya karena bagi abu bakar , muhammad itu adalah
rasulullah oleh karena itu jika Tuhan memperjalankan muhammad dalam
waktu yang sesingkat itu untuk menempuh jarak yang sejauh itu tentu
bagi Allah swt itu adalah hal yang sangat mudah. Itulah sebabnya nabi
muhammad memberi gelar kepada abu bakar dengan.ashshiddiq karena
beliaulah orang pertama yang bisa menerima dan membenarkan peristiwa
tersebut.
Apakah abu bakar mempergunakan pendekatan rasional
untuk membenarkan cerita tentang peristiwa isra'dan mi'raj tersebut ?
Jawabnya adalah tidak tapi beliau secara filosofis mempergunakan
pendekatan yang disebut dengan istilah supra rasional atau dalam bahasa
agama atau teologis beliau menerima cerita dari peristiwa tersebut
dengan mempergunakan kacamata iman dan keimanannya di mana beliau yakin
bila Tuhan sudah berkehendak maka Dia cukup mengatakan Kun (ada)
fayakun (maka adalah) yang Dia inginkan tersebut. Jadi dari peristiwa
isra' dan mi'raj ini kita tahu dan dapat mengambil pelajaran bahwa ilmu
dan teknologi yang kita miliki tidaklah bisa dibandingkan dengan ilmu
dan kekuasaan serta kemampuan Tuhan karena
ilmu dan teknologi
serta kemampuan kita adalah sangat terbatas sementara ilmu dan kekuasaan
serta kemampuan Allah adalah maha hebat dan tidak terbatas. Oleh karena itu dari peristiwa isra' dan mi'raj ini kita tahu dan kita
sadar bahwa meskipun kita sudah punya ilmu dan teknologi yang hebat,
maka tetap saja tidak ada sedikitpun hak bagi kita untuk sombong dan
menyombongkan diri di depanNya dan juga di depan makhluk-makhluk Tuhan
lainnya karena ilmu dan teknologi yang kita miliki tidak ada artinya
apa-apa bila dibandingkan dengan ilmu dan kemahakuasaanNya.
0 comments:
Post a Comment