MERAK (KONTAK BANTEN) Penumpukan penumpang dan antrean yang
panjang di Pelabuhan Merak dan Ciwandan pada arus mudik tahun ini,
menjadi pelajaran bagi Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah
II Banten. Pasalnya banyak penumpang yang merasa kecewa karena harus
menunggu hampir 12 jam untuk melakukan penyeberangan ke Pelabuhan
Bakauheni.
Kepala
BPTD Wilayah II Banten, Benny Nurdin Yusuf dalam dialog bersama RRI
mengatakan, bahwa pihaknya akan menggunakan skema
"tiba-bongkar-berangkat" jika terjadi penumpukan penumpang di pelabuhan
pada arus balik kali ini.
"Kalau
terjadi penumpukan di Bakauheni, maka kapal yang tiba di Merak akan
langsung melakukan bongkar, tidak memuat penumpang lagi, kemudian
langsung berangkat kembali ke Bakauheni, sehingga tidak harus memakan
waktu yang cukup lama," ucap Benny, Minggu (14/4/2024).
Selain itu, untuk mengatasi kepadatan akibat antrean panjang di pelabuhan dan Buffer Zone, pemerintah telah menyediakan tiga kapal tambahan dari Pelabuhan Panjang ke Pelabuhan Ciwandan dengan pola subsidi.
Benny
mengatakan, bahwa keberangkatan dari Pelabuhan Panjang akan lebih
ekonomis karena memotong jarak tempuh jika dibandingkan dengan
keberangkatan melalui Pelabuhan Bakauheni. Dengan adanya penambahan
kapal untuk keberangkatan melalui Pelabuhan Panjang ini, diharapkan bisa
mengurai kepadatan.
"Meskipun
hanya 30 persen katakanlah yang naik melalui Pelabuhan Panjang, paling
tidak bisa mengurai penumpukan penumpang di Bakauheni dan juga Merak,"
kata Benny.
Terkait dengan penumpukan
dan keterlambatan keberangkatan pada arus mudik tahun ini, Benny pun
meminta maaf kepada seluruh pengguna jasa.
"Kami
meminta maaf kepada seluruh pengguna jasa terkait dengan penumpukan
penumpang serta keterlambatan yang terjadi pada arus mudik kemarin, ini
akan menjadi catatan bagi kami untuk menjalin komunikasi lebih baik
dengan semua pihak terkait," ujar Benny.
0 comments:
Post a Comment