Tidak ada kawan dan lawan abadi yang ada hanya kepentingan abadi
Kawan
adalah istilah untuk seseorang yang katanya mengerti tentang kita,
kenal dengan kita, memahami tentang kita, dan selalu dekat dengan kita.
Namun pertanyaannya apakah ada kawan yang selalu ada setiap saat untuk
kita? Jawabannya pasti tidak karena kawan bukanlah asisten atau
bodyguard kita yang selalu ada setiap kita melakukan aktivitas apapun,
kawan juga mempunyai kesibukannya sendiri-sendiri. Kawan juga sangat
terikat dengan ruang dan waktu dimana kita tinggal kapan waktu kita
bertemu dan lain sebagainya, kawan pun bisa menjadi lawan ketika kawan
tersebut sudah tidak sesuai dengan prinsip atau tidak sesuai dengan
jalan pikiran kita.
Konflik yang terjadi memang bermacam-macam
ada yang terjadi hanya karena hal yang sangat sepele sampai terjadi
karena hal yang memang termasuk dalam masalah yang sangat besar, kawan
selalu datang dan pergi. Baik itu karena memang pergi untuk kebaikan
maupun pergi karena adanya konflik yang terjadi antara kita dan kawan.
Oleh karena itu tidak ada kawan yang abadi.
Lalu
lawan istilah lain dengan lawan adalah musuh, yaitu seseorang yang
tidak sepaham dengan kita atau bahkan orang yang kita benci. Lawan
adalah orang yang selalu berseberangan dengan kita ketika kita ngomong A
kita pasti berusaha untuk ngomong B begitupun sebaliknya. Lawan selalu
ada dimanapun berada sama seperti kawan lawan juga terikat ruang dan
waktu, datang dan pergi begitu seterusnya.
Terkadang lawan juga bisa menjadi kawan ketika ternyata terjadi
kecocokan atau kesadaran dalam diri masing-masing bahwa tidak
seharusnya mempunyai lawan, namun lain halnya ketika sedang dalam
berkompetisi lawan adalah pihak yang harus dihadpi dan harus dikalahkan.
Oleh karena itu lawan pun tidak ada yang abadi.
Lalu jika kawan
dan lawan tidak ada yang abadi terus apa yang abadi? Jawabannya adalah
kepentingan, ya kepentingan adalah hal yang sangat melekat pada kawan
dan lawan, ketika kita berkawan dengan seseorang pasti ada kepentingan
yang berperan dalam hal itu, begitupun lawan juga terdapat kepentingan
didalamnya. Oleh sebab itu kepentingan tidak mengenal yang namanya kawan
atau lawan karena kepentingan selalu ada dimanapun berada dan di waktu
kapanpun.
Ngomong-ngomng soal kepentingan pasti tidak terlepas
dari yang namanya berpolitik, ya politik memang penuh dengan unsur
kepentingan didalamnya, mana yang menguntungkan mana yang merugikan.
Seperti halnya politik yang terjadi di negara kita adalah contoh
kepentingan yang real. Dalam politik di Indonesia tidak ada yang namanya
kawan berpolitik ataupun lawan berpolitik semuanya sama yaitu satu
kepentingan. Kepentingan adalah hal yang selalu dan akan selalu ada baik
dalam kawan maupun lawan.
Maka ada istilah tidak ada kawan dan
lawan abadi yang ada hanya kepentingan yang abadi. Bicara soal
kepentingan semua orang pasti mempunyai kepentingan baik itu kepentingan
yang bersifat positif maupun kepentingan yang bersifat negatif. Namun
ada sebagian orang yang tidak mau dikatakan bahwa berkawan hanya karena
kepentingan, itu karena mereka belum sadar bahwa apa sebenarnya hakikat
atau latar belakang berkawan itu, pasti salah satunya adalah faktor
kepentingan yang selalu mengikuti.
Seperti contohnya berkawan
dengan seseorang apa kepentingannya kepentingannya adalah ya ingin
berkawan dengan orang tersebut karena orang tersebut baik, ganteng /
cantik, humoris pintar dll. Lalu kepentingan lawan yaitu karena
kepentingan pribadi misalnya tidak sesuai dengan pendapat pribadi, tidak
sesuai dengan apa yang dipikurkan dan lain sebagainya. Maka jika kita
sudah mengetahui hakikatnnya maka kita akan lebih bijak dalam berkawan
atau berlawan. Seperti saya pernah mendengar salah satu hadits Rasul
SAW.
Bahwa “cintailah sesuatu sekedarnya saja karena sesuatu yang
dicinta pasti akan di benci, dan bencilah sesuatu sekedarnya pula
karena sesungguhnya sesuatu yang dibenci pasti akan di cinta” lagi-lagi
karena ada kepentingan so bijaklah dalam menggunakan kepentingan itu
By Husni Mubarok
0 comments:
Post a Comment