Rangkasbitung ( KONTAK BANTEN Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Lebak Banten meminta para nelayan di daerahnya untuk mewaspadai tinggi gelombang Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia yang mencapai empat meter.
"Kami berharap nelayan maupun waspada tinggi gelombang Perairan
Selatan Banten dan Samudera Hindia empat 4 meter untuk menghindari
kecelakaan laut," kata Ketua Balawista Kabupaten Lebak Erwin Komarasukma
saat dihubungi di Rangkasbitung Lebak, Minggu.
Berdasarkan laporan BMKG bahwa tinggi gelombang Perairan Selatan
Banten dan Samudera Hindia berkisar antara 2,5 meter hingga empat meter
pada Minggu (8/9) dan Senin (9/9).
Dengan demikian, nelayan pesisir Selatan Banten mulai dari Pantai
Binuangeun, Tanjung Panto, Suka Hujan, Cibobos, Cihara, Panggarangan,
Bayah, Pulomanuk, dan Sawarna agar waspada jika melaut untuk menghindari
kecelakaan laut.
Sebab, katanya, pada pekan kemarin seorang nelayan yangs endang
pencari rumput laut mengalami kecelakaan setelah diterjang ombak besar
di Pantai Goa Sangir kawasan Sawarna dan ditemukan meninggal dunia.
"Kami minta nelayan waspada jika melaut agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya menjelaskan.
Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap Dinas Perikanan
Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah meminta nelayan tradisional di
wilayahnya agar menggunakan rompi pelampung saat melaut guna menjaga
keselamatan di tengah tingginya gelombang Perairan Selatan Banten dan
Samudera Hindia itu.
Selama ini, nelayan di Kabupaten Lebak ada sekitar 3.600 orang,
namun penggunaan rompi relatif kecil, sehingga sering menimbulkan
kecelakaan laut.
Penggunaan pakaian pelampung itu sangat bermanfaat untuk menghindari kecelakaan laut.
"Kami mengingatkan agar semua nelayan tradisional memakai pelampung jika cuaca buruk untuk keselamatan jiwa," katanya.
Ketua Koperasi Nelayan Bina Muara Sejahtera Binuangeun Kabupaten
Lebak Wading mengatakan, sejak beberapa hari terakhir ini nelayan
tradisional tidak melaut akibat cuaca buruk yang ditandai gelombang
tinggi disertai angin kencang.
Para nelayan tradisional yang tidak melaut itu menggunakan tangkapan perahu dan mesin motor tempel.
Sebab, tinggi gelombang di perairan Banten selatan atau Samudra
Hindia berkisar antara 2,5 meter sampai 4.0 meter, sehingga kondisi
demikian, para nelayan tradisional itu tidak berani melaut untuk
menghindari kecelakaan laut.
"Semua nelayan yang tidak melaut itu sebagai anggota koperasi dan
kini mereka usaha lain untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga,"
katanya.
0 comments:
Post a Comment