Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MBS) mengkonfirmasi pada Rabu (18-9-2024) bahwa negaranya tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan entitas Zion*s Yahudi sebelum pendirian negara Palestina dengan menyatakan kecaman Kerajaan atas kejahatan entitas Zion*s.
Pada pembukaan hasil kerja tahun pertama sesi kesembilan Dewan Syura, ia mengatakan bahwa masalah Palestina berada di garis depan. “Kami memperbarui penolakan Kerajaan dan kecaman keras terhadap kejahatan otoritas pendudukan Zion*s terhadap rakyat Palestina. Kerajaan tidak akan menghentikan upayanya yang tidak kenal lelah menuju pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya dan kami menegaskan bahwa Kerajaan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan (Israel) mulai dari sekarang,” ucapnya.
Mengabdi
Namun, jubir kelompok dakwah Islam ideologis Palestina menilai esensi pernyataan tersebut justru mengabdi pada Zion*s Yahudi dan Amerika Serikat.
“MBS tampak mendukung Palestina dan rakyatnya, padahal esensinya adalah mengabdi pada Zion*s Yahudi dan AS sebagai musuh Islam dan kaum muslim dengan mempromosikan dan menyerukan proyek solusi dua negara yang berbahaya,” ungkapnya dalam Kantor Berita ideologis Palestina, Jumat (20-9-2024).
Ia mengulas, solusi dua negara yang diserukan MBS atas nama mendukung rakyat Palestina dan menjadikannya syarat normalisasi terhadap makar Zion*s adalah solusi yang mengharuskan likuidasi isu Palestina demi kepentingan kolonialisme dan Yahudi.
“Akibatnya, mereka bisa mendapatkan akses ke Tanah Suci melalui proyek-proyek pengkhianatan dan perdamaian. Mereka bisa mendapatkan apa yang tidak bisa mereka dapatkan saat berperang di jalur-jalur wilayah Gaza dan Tepi Barat,” urainya.
Oleh karena itu, lanjutnya, Otoritas Palestina (di bawah kepemimpinan Mahmoud Abbas) sangat gembira atas pernyataan MBS tersebut. “Bagaimana tidak? Ini karena merekalah yang hidup dari proyek pendirian negara Palestina hingga menjadi proyek investasi terbesar bagi mereka dan kroni-kroninya. Padahal, mereka hidup di dalamnya, di atas tanah, sisa-sisa darah para syuhada, serta debu tanah yang diairi dengan darah kaum muslim dan sahabat-sahabat terhormat sepanjang sejarahnya yang panjang,” bebernya.
Menurutnya, Otoritas Palestina sama seperti semua penguasa muslim yang setia kepada Barat, bahkan mereka bersaing untuk mendapatkan dukungan Barat.
“Mereka menawarkan langkah-langkah dan tawaran yang memungkinkan Amerika dan Zion*s Yahudi dapat melikuidasi (baca: membubarkan) perjuangan Palestina. Mereka bergerak atas perintah tuan kolonial mereka, dan bukan karena darah dan bagian tubuh umat Islam yang bertebaran di Palestina dan di tempat lain. Alih-alih MBS memobilisasi tentara Hijaz dan Dua Masjid Suci untuk mendukung Palestina dan rakyatnya,” kritiknya.
Untuk itu, ia menegaskan, negeri-negeri muslim dan kaum muslim harus memperkuat tekad untuk bersatu dan bergerak di hadapan para penjajah dan penjahat, kemudian menyingkirkan entitas jahat (Zion*s) dari Palestina yang diberkahi dan dunia untuk selamanya.
0 comments:
Post a Comment