Sunday, 23 March 2025

Mahasiswa Akademis vs Mahasiswa Aktivis

 


 SAYA sering mendengar pertentangan pendapat dari sejumlah teman. Bahwa: mahasiswa akademis lebih unggul dibandingkan dengan mahasiswa aktivis, atau mahasiswa aktivis lebih unggul dari mahasiswa kademis.

Bagi saya, tidak ada istilah mahasiswa aktivis maupun mahasiswa akademis, semuanya sama: “mahasiswa”.

Apa arti mahasiswa? di era sekarang ini, mahasiswa bisa diartikan manusia yang merdeka, yang bebas menentukan arah tujuan demi menggapai sebuah harapan.

Lalu, apa arti akademis? Akademis itu artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan akademi, yang bersifat ilmu pengetahuan dan bersifat ilmiah. Kemudian arti aktivis? Aktivis adalah manusia yang giat bekerja untuk kepentingan suatu organisasi.

Jika disimpulkan bahwa Mahasiswa Akademis mempunyai arti yaitu mahasiswa yang sibuk berkutat dengan kuliahnya saja, sedangkan Mahasiswa Aktivis yaitu mahasiswa yang selalu sibuk dengan organisasi.

Mana Lebih Baik, Mana Lebih Buruk?

Lalu, mana yang lebih baik, mahasiswa akademis atau mahasiswa aktivis? Jawabannya adalah ada pada diri sendiri.

Karena begini, seorang mahasiswa tentunya dia tidak hanya sekedar belajar di ruang kelas, namun mahasiswa juga perlu untuk dapat menembus batas jendela-jendela kelas dan masuk ke dimensi yang lebih luas tentang arti pentingnya tanggung jawab sosial yang melekat di dalam dirinya.

Seperti yang kita ketahui, kita sebagai mahasiswa yang berada di kampus memiliki tanggung jawab akademik sebagai prioritas utama. Orang tua menitipkan kita ke kampus untuk kuliah dan menambah ilmu sebanyak-banyaknya. Bukankah begitu? Orang tua ingin melihat kita segera lulus wisuda tepat waktu dengan nilai yang memuaskan istilahnya “cumlaude”.

Ketika kita menjadi mahasiswa akademis, maka kita hanya akan berfokus pada target mengejar nilai, siklusnya seperti masuk kelas, mendengarkan penjelasan dosen, mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen, dan mengumpulkannya tepat waktu. Kegiatan itu dilakukan secara berulang-ulang.

Dengan kerutinan yang seperti itu, ada anggapan ketika mahasiswa akademis lulus lalu terjun langsung di masyarakat, mereka cenderung lebih egois, mereka lebih bersifat acuh tak acuh, Mereka kurang kesadaran dan kurang peka terhadap lingkungan sekitar yang memang tidak didapatkannya di dalam ruang kelas. Mereka juga lebih gampang marah ketika terjadi sesuatu hal di luar kendali, karena di dalam ruangan kelas tidak diajari atau tidak dilatih bagaimana cara bersikap ketika ada suatu hal yang tidak diharapkan terjadi.

Contohnya saja dalam mengerjakan tugas, ketika di dalam tugas tersebut ada yang salah dan mereka tidak ada kesempatan lagi untuk memperbaikinya maka emosi mereka akan meningkat dan akhirnya mereka pun pasrah.

Namun, dalam hal proses kuliah, mahasiswa akademis tentu saja tidak keteteran dan lebih terstruktur.

Bagaimana dengan mahasiswa aktivis? Mereka lebih cenderung berfokus pada tanggung jawab di organisasinya, sehingga terkadang lupa dengan tujuan awal mereka, terkadang juga sampai melupakan tugas-tugas kuliah saking padatnya kegiatan organisasi, bahkan mengerjakan tugas pun sampai H-1 jam.

Akan tetapi mahasiswa aktivis dianggap lebih siap untuk terjun dan mengabdi pada masyarakat, karena mereka memang sudah dilatih untuk melakukan hal itu di organisasinya. Kegiatan-kegiatan di dalam organisasi lebih mengajarkan mahasiswa untuk dapat membaur di masyarakat, lebih dapat mengenal situasi kondisi di lingkungan masyarakat, mereka juga dapat lebih cepat memahami masalah-masalah yang ada di masyarakat sehingga mereka juga dapat memberikan solusi atas sebuah masalah.

Mahasiswa aktivis tentu saja punya kelemahan. Yitu mereka jarang bisa membagi waktu, istilahnya jarang bisa memanajemen waktu mereka di organisasi dengan tugas-tugas kuliah.

Bahkan saya sering sekali mendengar ada orang yang mengatakan bahwa “mahasiswa yang tidak lulus tepat waktu pada dasarnya faktor penyebab utamanya adalah kesibukannya di organisasi”.

Padahal, menurut saya, mahasiswa yang tidak lulus tepat waktu bukan hanya karena sibuk dengan organisasi, akan tetapi faktor dari mahasiswa tersebut memang pada dasarnya mempunyai wawasan yang masih kurang, mempunyai rasa malas, sehingga lambat untuk mencerna ilmu yang didapat.

Jadi, mana lebih baik, mana lebih buruk? Hanya mahasiswa sendiri yang tahu.

Ada beberapa teman saya lebih senang menjadi mahasiswa akademis. Mereka benar-benar tidak suka berorganisasi. Setelah saya tanyakan apa alasannya, dia mengatakan bahwa: organisasi itu hanya membuang-buang waktu saja, terkadang hari libur dipakai kegiatan, lebih enakan liburan untuk pulang ke kampung halaman atau jalan-jalan.

Akan tetapi ada juga teman saya yang lebih suka berorganisasi, dia mengatakan bahwa: dunia tak seluas ruang kelas, jadi jika hanya anda mengandalkan ilmu yang didapat di ruang kelas, kapan kita bisa bersosialisasi di masyarakat kalau bukan kita dapatkan di organisasi.

Bersikap Adil

Nah, sekarang pilih mana? Apakah menjadi mahasiswa akademis saja sehingga lupa bagaimana rasa bahagia ketika berbaur dengan sesama? Atau apakah menjadi mahasiswa aktivis yang senang dalam dunia lapangan sehingga lupa dengan berteori?

Disinilah kita membutuhkan keseimbangan antara prestasi dalam bidang akademik dan pengalaman berorganisasi.

Kita butuh menjadi mahasiswa akademis yang paham akan berbagai banyak teori sehingga kita dapat lulus tepat waktu dan mendapat IPK sesuai harapan kita dan harapan kedua orang tua utamanya, dan kita juga butuh menjadi mahasiswa aktivis untuk menambah pengalaman akan berbagai macam fenomena-fenomena sosial sehingga kita sudah mengerti akan situasi kondisi di masyarakat.

Tetapi, bagaimana caranya kita dapat menyeimbangkan keduanya secara adil? Caranya adalah bersikap adil dengan membagi rata keduanya.

(1) Kita harus dapat memposisikan diri kita terlebih dahulu. Sesuai dengan pengalaman, saya akan memprioritaskan tugas kuliah terlebih dahulu. Selesaikan tugas kuliah terlebih dahulu, setelah itu barulah mengerjakan tugas-tugas organisasi, sehingga sepenting-pentingnya organisasi bagi mahasiswa, akan tetapi prioritaskan yang lebih utama sebagai mahasiswa yaitu kuliah.

(2) Buatlah jadwal deadline atau agenda kecil. Hal ini mempermudah mahasiswa untuk dapat memanajemen waktu dengan baik. Sehingga mahasiswa dapat mengetahui kapan waktu untuk membuat tugas kuliah, kapan waktu mengerjakan tugas organisasi, sehingga waktu 24 jam sehari itu dapat bermanfaat dan tidak sia-sia.

(3) Ingat amanah orang tua. Amanah dari orang tua adalah yang pertama yaitu “kuliah”. Kalau kita bisa merasakan bagaimana orang tua mencari biaya kuliah, hati anak manusia mana yang tak tersentuh. Coba renungkan sejenak dalam diri mengingat perjuangan orang tua yang membiayai kita hingga sampai perguruan tinggi. Apakah kita tahu bagaimana rasa lelah yang didapat ketika bekerja? Apakah orang tua kita pernah mengeluh? Pasti tidak pernah, karena orang tua akan selalu memberikan yang terbaik buat anaknya.

Dengan kita dibayang-bayangi dan melihat jerih payah orang tua kita, maka mahasiswa pun akan sadar dengan dirinya sendiri bahwasanya kita juga harus membuat orang tua kita bangga terhadap kita apa yang kita lakukan.

Namun di sisi lain, seorang mahasiswa juga harus mengembangkan dirinya di luar kelas agar memiliki banyak pengalaman bekerjasama dengan manusia lain, bagaimana bekerjasama, bagaimana menyelesaikan masalah-masalah kehidupan yang tak bisa diselesaikan hanya dengan teori-teori akademik.

Jadi, saran saya adalah teman-teman kuliah fokus pada target IPK yang ingin hendak diraih, akan tetapi terjunlah di organisasi yang mendukung pengembangan skill akademis, pilihlah organisasi yang berisi orang-orang dengan satu semangat, satu visi kuliah, sehingga antara kuliah dan organisasi dapat mendukung. Kuliah prioritas, organisasi totalitas. 

 

 BEM SI JAKARTA Ketua Tim Lintas Mahasiswa

Share:

0 comments:

Post a Comment

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

SEGENAP CREW WWW.KONTAKBANTEN.CO.ID IDUL FITRI

SEGENAP CREW WWW.KONTAKBANTEN.CO.ID IDUL FITRI

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

MOHON MAAF LAHIR BATIN IDUL FITRI 1446 H

MOHON MAAF LAHIR BATIN IDUL FITRI 1446 H

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA

IDUL FITRI 1446 H

IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1445 H

SELAMAT IDUL FITRI 1445 H

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

BANGSA HEBAT PERS KUAT HPN 2025

BANGSA HEBAT PERS KUAT HPN 2025

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

PERKIM BANTEN SELAMAT GUBERNUR BANTEN 2025

PERKIM BANTEN SELAMAT GUBERNUR BANTEN 2025

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

HPN 2025 RESOLUSI TAHUN 2025 PERS LEBIH BAIK

HPN 2025 RESOLUSI TAHUN 2025 PERS LEBIH BAIK

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

HARI PERS NASIONAL 2025 AKU BANGGA JADI INSAN PERS

HARI PERS NASIONAL 2025 AKU BANGGA JADI INSAN PERS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support