KOTA SERANG KONTAK BANTEN Tradisi Kunut menjadi salah satu tradisi khas di bulan Ramadan yang membawa berkah tersendiri bagi warga di Kabupaten Pandeglang. Selain sebagai bentuk syukur atas nikmat Ramadan, tradisi ini juga menjadi ajang silaturahmi dan berbagi kebahagiaan.
Di tengah kesibukan mempersiapkan hidangan khas tradisi kunut, yaitu ketupat, warga memanfaatkan momen ini untuk meraup rezeki dengan membuat cangkang ketupat. Warga, terutama ibu-ibu, dengan cekatan menganyam janur kuning menjadi cangkang ketupat yang siap diisi dengan beras.
Memasuki pertengahan bulan Ramadan, atau yang biasa disebut kunutan, ketupat memang menjadi makanan favorit yang wajib dihidangkan untuk menu berbuka puasa maupun riungan. Dengan semaraknya tradisi kunut, suasana kebersamaan semakin terasa di tengah masyarakat.Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi warga yang biasa membuat cangkang ketupat di kampung tersebut. Dalam sehari para pembuat cangkang ketupat ini bisa menghasilkan sebanyak 1000 buah cangkang ketupat.
Mereka biasa menjual cangkang ketupat tersebut dengan harga 1000 rupiah untuk satu buahnya. Dalam sekali penjualan mereka bisa menghasilkan keuntungan sebesar 1 juta rupiah.
Salah seorang warga pembuat cangkang ketupat, Siti Fatimah mengaku biasa membuat cangkang ketupat 3 kali dalam setahun. Mulai dari bulan Safar, pertengahan bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri.
“Setahun itu kita buat cnagkang ketupat 3 kali, Misal bulan Safar, Ramadan sama lebaran idul fitri,” ujar Fatimah.
Fatimah menyebut untuk satu kali penjualan, ia mampu meraup keuntungan hingga 1 juta rupiah.
“Sekali jual bisa dapet 1 juta rupiah, “ ungkap Fatimah.
Pembuatan cangkang ketupat bukan hanya sekedar tradisi, tetapi juga menjadi sumber rezeki bagi warga setempat. Juga tidak hanya melestarikan budaya lokal, tetapi juga menghidupkan perekonomian warga, para pedagang janur kuning pembuat cangkang ketupat dan penjual ketupat merasakan dampak positif dari tradisi ini.
0 comments:
Post a Comment