![]() |
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menyelenggarakan pelatihan keamanan fisik dan digital bagi pers mahasiswa, jurnalis warga, hingga pekerja Homeless Media |
KOTA SERANG KONTAK BANTEN – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menyelenggarakan pelatihan keamanan fisik dan digital bagi pers mahasiswa, jurnalis warga, hingga pekerja Homeless Media. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Le Semar, Kota Serang, pada Sabtu (6/9/2025), dengan menghadirkan Founder PurpleCode, Dhyta Caturani, dan Koordinator Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ), Erick Tanjung, sebagai narasumber.
Sebanyak 13 lembaga ikut serta dalam pelatihan ini, di antaranya LPM Sigma, LPM Lugas, LPM Orange, LPM Bidik Utama, LPM Tikom, LPM Dialektika, LPM Unival, LPM Tintamas, UKM Komtirvata, LPM Wisma Unsera, Jurnalis Warga Surosowan, Info Rangkasbitung, dan Fesbukbantennews.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pertemuan daring pada Rabu (3/9/2025), yang memperkenalkan penggunaan platform jurnalismeaman.com. Selanjutnya, pertemuan tatap muka digelar di Kota Serang dengan menghadirkan para narasumber untuk memberikan pemaparan materi secara langsung.
Dalam penyampaiannya, Dhyta menekankan pentingnya literasi keamanan digital bagi aktivis mahasiswa maupun pers. Menurutnya, ancaman di ranah digital sering kali berlanjut pada kekerasan fisik.
“Keamanan digital harus dilakukan dengan perspektif holistik. Korban peretasan rentan menjadi korban kekerasan secara fisik. Ketika dia di-doxxing, misalnya, ia akan rentan menjadi korban persekusi secara fisik,” ujar Dhyta.
Sementara itu, Erick menambahkan bahwa perlindungan diri saat liputan dapat dimulai dari langkah-langkah sederhana, seperti memahami medan peliputan, memilih variasi rute perjalanan, serta mengatur waktu beraktivitas.
“Saat situasi darurat, segera lapor ke pihak berwenang, kemudian berkoordinasi dengan organisasi jurnalis seperti AJI atau LBH Pers,” kata Erick.
0 comments:
Post a Comment