Tuesday, 28 October 2025

Koreksi TKD Buat Cilegon Tekor Rp312 Miliar, DPRD Desak Cari Sumber PAD Baru

 

Pembahasan struktur draft Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kota Cilegon Tahun 2026, Senin (27/10/2025), di ruang rapat DPRD Cilegon.

 KOTA CILEGON KONTAK BANTEN – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Cilegon, Rahmatulloh, menyoroti dampak serius kebijakan pemangkasan Transfer ke Daerah (TKD) oleh pemerintah pusat terhadap kondisi fiskal daerah. Hal ini disampaikannya usai pembahasan struktur draft Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kota Cilegon Tahun 2026, Senin (27/10/2025), di Ruang Rapat DPRD Cilegon.

Berdasarkan data yang ditampilkan dalam rapat resmi tersebut, total pendapatan daerah Kota Cilegon pada tahun 2026 diproyeksikan sebesar Rp1,916 triliun, atau mengalami penurunan sebesar Rp312,53 miliar dibandingkan target awal RPPAS 2026 yang mencapai Rp2,229 triliun. Persentase penurunan tersebut tercatat mencapai 14,02 persen.

Penurunan terbesar terjadi pada komponen Pendapatan Transfer yang turun hingga Rp236,33 miliar atau 20,14 persen, dari target semula Rp1,173 triliun menjadi Rp936,84 miliar. Rinciannya, Pendapatan Transfer dari Pemerintah Pusat menurun dari Rp1,085 triliun menjadi Rp784,52 miliar, sedangkan Pendapatan Transfer Antar Daerah tetap stabil di angka Rp87,61 miliar.

Sementara itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga mengalami koreksi dengan penurunan sebesar Rp126,20 miliar atau sekitar 11,97 persen, dari target awal Rp1,055 triliun menjadi Rp928,99 miliar. Dalam rincian PAD, Pajak Daerah mengalami penurunan signifikan dari Rp880 miliar menjadi Rp779,58 miliar atau berkurang Rp100,41 miliar. Namun, terdapat peningkatan pada pos Retribusi Daerah yang naik sebesar 19,12 persen, dari Rp22,22 miliar menjadi Rp26,74 miliar. Sementara hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan serta lain-lain PAD yang sah tercatat tetap stabil tanpa perubahan.

Pada sisi belanja, total anggaran belanja tahun 2026 disesuaikan menjadi Rp1,951 triliun, turun Rp312,53 miliar atau sekitar 13,80 persen dibandingkan dengan rencana awal sebesar Rp2,264 triliun. Sedangkan dari sisi pembiayaan daerah, angka yang tercantum tetap di posisi Rp35 miliar tanpa perubahan.

Secara keseluruhan, total penerimaan daerah yang terdiri dari pendapatan dan pembiayaan disepakati sebesar Rp1,951 triliun, menurun dari target awal Rp2,264 triliun, atau mengalami koreksi sebesar Rp312,53 miliar.

Menanggapi kondisi tersebut, Rahmatulloh menilai arahan Mendagri agar daerah tidak reaktif terhadap pemangkasan TKD harus dipahami dengan realistis.

“Kami memahami niat baik Mendagri menjaga stabilitas fiskal nasional. Tapi realitas di daerah keras. Hampir semua fungsi pelayanan dasar bergantung pada TKD — mulai dari pendidikan, kesehatan, sampai infrastruktur. Pemangkasan ini bukan hanya teknis, tapi bisa menekan kemampuan daerah melayani masyarakat,” ujar Rahmatulloh.

Ia juga menilai ajakan pemerintah pusat untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) perlu diikuti dengan dukungan nyata, bukan hanya instruksi moral.

“Meningkatkan PAD itu bukan seperti Sangkuriang. Butuh waktu, data pajak yang valid, penegakan aturan, dan dukungan teknologi dari pusat. Jangan hanya lempar tanggung jawab ke daerah,” tegasnya.

Rahmatulloh juga memperingatkan agar definisi “belanja tidak prioritas” tidak disalahartikan.

“Efisiensi memang perlu, tapi jangan sampai kegiatan penting yang menopang pelayanan publik malah ikut dipangkas. Banyak kegiatan administratif yang justru menjadi tulang punggung pengawasan dan layanan publik,” katanya.

Politisi yang juga anggota Badan Anggaran DPRD Cilegon itu menekankan bahwa belanja wajib seperti pendidikan, kesehatan, dan BOS merupakan garis merah yang tidak boleh diganggu oleh kebijakan pemangkasan.

“Kalau TKD turun tanpa kompensasi, maka pergeseran anggaran di bawah bisa mengancam pos-pos wajib itu. Efeknya domino ke pelayanan publik,” ungkapnya.

Rahmatulloh menegaskan pentingnya dialog setara antara pemerintah pusat, DPRD, dan pemerintah daerah untuk mencari solusi konkret.

“Kami tidak menolak efisiensi, tapi menuntut keadilan fiskal. Jangan sampai efisiensi di Jakarta justru menimbulkan defisit pelayanan publik di Cilegon,” tegasnya.

Ia menutup dengan seruan agar seluruh kebijakan fiskal nasional berpihak pada rakyat di daerah:

“Yang kami butuhkan bukan hanya arahan moral, tapi sinergi nyata agar kebijakan fiskal nasional benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat di daerah. Salam APBD untuk Rakyat!” tandasnya.

Share:

0 comments:

Post a Comment

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

CREW KORAN KONTAK BANTEN

CREW KORAN KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN DALAM NEGERI RI

KEMENTRIAN DALAM NEGERI RI

DPRD KAB TANGERANG HUT TANGERANG

DPRD KAB TANGERANG HUT TANGERANG

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support