
Armani sedang mengajar sejumlah siswa di SDN Sorongan II, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Sabtu (22/11/2025)
PANDEGLANG KONTAK BANTEN Dedikasi tanpa batas ditunjukkan oleh Armani, seorang guru di pelosok Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, yang telah bertahan mengajar selama hampir 17 tahun di tengah kondisi infrastruktur yang memprihatinkan.
Armani, di Pandeglang, Sabtu, mengaku mengabdikan diri di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sorongan II Kelas Jauh, Kampung Batu Payung, sejak tahun 2008 hingga saat ini.
Perjalanan panjang Armani menuju sekolah menggambarkan keteguhan hatinya. Akses menuju lokasi yang sulit dijangkau kendaraan bermotor memaksanya berjalan kaki sejauh 3 kilometer dari tempat penitipan kendaraan.
Tantangan semakin berat, karena ia harus menyeberangi dua sungai. Satu sungai hanya memiliki jembatan bambu hasil swadaya warga, sedangkan satu sungai lainnya tidak memiliki jembatan sama sekali. Saat hujan deras mengguyur Pandeglang dan air sungai meluap, kegiatan belajar terpaksa diliburkan karena akses terputus total.
"Motivasi saya bertahan, karena melihat kondisi lingkungan. Kalau tidak ada sekolah jauh ini, anak-anak di sini tidak akan bersekolah," ujarnya.
Di tengah keterbatasan tersebut, Armani mengaku semangat belajar siswa yang tinggi menjadi alasan utamanya untuk tetap mengabdi.






0 comments:
Post a Comment