SERANG KONTAK BANTEN Gubernur Banten Andra Soni meminta para pengelola destinasi wisata di Banten menjaga kualitas layanan serta bersikap transparan kepada wisatawan. Terutama terkait tarif dan informasi layanan selama libur panjang Natal dan Tahun Baru 2026.
Permintaan tersebut disampaikan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi lonjakan kunjungan wisata, khususnya ke kawasan pantai, pada libur akhir tahun.
Andra menilai, pengalaman berwisata tidak semata ditentukan oleh daya tarik destinasi, tetapi juga oleh cara pelaku usaha melayani wisatawan.
Ia mengingatkan, agar tidak ada praktik getok tarif yang tidak jelas maupun memberatkan wisatawan. Dirinya mengaku sudah menyampaikan hal tersebut kepada sejumlah pelaku usaha di kawasan wisata.
“Harus bisa menciptakan memori positif orang orang berlibur ke Banten khususnya di Pantai Anyer dan Pantai Carita, nah mereka menyampaikan komitmennya termasuk kepada pedagang-pedagang kecil termasuk penyewa tikar termasuk parkir sebagainya,” kata Andra, Rabu (24/12/2025).
Menurut Andra, transparansi merupakan kunci untuk menjaga kepercayaan publik. Karena itu, pengelola destinasi wisata diminta menyampaikan secara terbuka informasi mengenai tarif masuk, biaya parkir, serta layanan tambahan guna menghindari kesan penetapan harga sepihak yang kerap dikeluhkan wisatawan saat musim liburan.
Selain soal pelayanan, Andra juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, dampak siklon di perairan Banten lebih berpengaruh terhadap tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 1,5 hingga 2 meter pada waktu tertentu, dibandingkan peningkatan curah hujan.
Kondisi tersebut, ujar Andra, perlu diantisipasi dengan penguatan penyampaian informasi kepada wisatawan, terutama di destinasi pantai.
Pemerintah Provinsi Banten juga mendorong masyarakat dan wisatawan untuk aktif memantau perkembangan cuaca melalui data resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), baik melalui papan informasi maupun kanal digital.
“Kesiapsiagaan itu salah satunya adalah informasi. Masyarakat harus tahu kalau kondisi cuaca sedang tidak bagus, dan itu sumbernya jelas, dari BMKG,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan pemerintah daerah akan menerbitkan surat edaran kepada pelaku usaha pariwisata. Namun, langkah tersebut tidak berhenti pada imbauan administratif semata.
“Dinas Pariwisata juga sudah diminta untuk menggelar pelatihan bagi masyarakat dan pengelola wisata untuk meningkatkan standar pelayanan dan kesadaran keselamatan,” jelasnya.
Di tengah isu kebencanaan yang kerap mengemuka setiap akhir tahun, Andra menegaskan aktivitas pariwisata tetap dapat berlangsung selama dikelola secara bertanggung jawab.
Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga citra pariwisata Banten dengan mengedepankan pelayanan, keterbukaan, dan keselamatan.
“Kesiapsiagaan harus selalu kita siapkan, tapi bukan berarti kita harus berhenti berkegiatan. Yang penting, lihat perkiraan cuaca dan ikuti informasi dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan,” tuturnya.







0 comments:
Post a Comment