KABUPATEN Lebak, memiliki perairan dan lahan yang sangat cocok untuk
pertanian, perkebunan, dan perikanan. Dengan kondisi lahan seperti itu,
Lebak bisa memaksimalkan upaya pembudidayaan ikan. Dalam sebuah
kunjungan kerja ke perkampungan nelayan di Kampung Binuangeun, Desa
Muara, Kecamatan Wanasalam, awal tahun 2017 lalu, Bupati Iti Octavia
Jayabaya kepincut dan mengapresiasi kesuksesan petani budidaya ikan
sidat yang mampu menembus pasar mancanegara seperti Jepang dan Korea,
”Saya merasa bangga terhadap petani budidaya ini, karena sudah turut
serta membangun perekonomian daerah guna mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Ini patut menjadi contoh untuk yang lainnya," ujarnya.
Potensi perairan dan lahan, serta sejumlah contoh kesuksesan pembudidaya
ikan itu mendorong Pemkab untuk menjadi lumbung ikan nasional sehingga
dapat memenuhi permintaan pasar sekaligus meningkatkan pendapatan
masyarakat.Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Aep Saepudin mengatakan,
pihaknya kini mengoptimalkan peningkatan mutu ikan tawar melalui
pengembangan benih karena benih ikan harus memiliki kualitas dan
bersertifikasi. "Pembenihan ikan bersertifikasi itu tentu lebih mudah
dikembangkan peternak karena cepat besar juga tahan terhadap penyakit.
Pengembangan benih itu melalui Balai Benih Ikan (BBI) yang ada antara
lain BBI Kalanganyar, BBI Cikoncang dan BBI Cipanas. Saya yakin jika
benih itu berkualitas dipastikan Lebak menjadi lumbung nasional ikan
tawar," katanya. Ia mengatakan, pihaknya juga menyalurkan bantuan benih
kepada kelompok-kelompok pembudidaya ikan, termasuk unit pembenihan
rakyat (UPR)."Tahun ini, kita akan mengembangkan budi daya ikan
tawar jenis lele dan emas yang dibiayai oleh APBD. Pengembangan budi
daya ikan lele di Kecamatan Warunggunung dan Cibadak, sedangkan ikan
emas di Kecamatan Cipanas, Sobang, dan Cirinten," ucapnya.Dijelaskan, para pembudidaya ikan mengembangkan ikan melalui air
kolam, sawah, dan keramba. Selama ini, pengembangan usaha budi daya ikan
tawar tumbuh dan berkembang di Kabupaten Lebak guna mencapai lumbung
nasional itu. "Untuk mencapai target menjadi lumbung ikan, kami
melakukan revitalisasi usaha dan penggunaan bibit varietas unggul.
Revitalisasi usaha dan benih unggul bisa meningkatkan produksi dan
produktivitas ikan tawar. Selain itu, kami juga melakukan pembinaan
secara periodik pada kelompok pembudidaya ikan air tawar agar dapat
meningkatkan produksi " tuturnya. Menurut Aep, jumlah pembudidaya ikan
di Kabupaten Lebak tercatat 219 kelompok terdiri dari sebanyak 188
kelompok tingkat pemula, 22 tingkat lanjut, dan enam tingkat madya.
"Dari ke 219 kelompok budidaya itu dapat menyerap tenaga kerja lokal
sebanyak 15.429 orang. Sementara produksi ikan air tawar 3.416,73 ton,
dengan rincian ikan dari kolam sebanyak 2.145,79 ton, sawah 1.089,10
ton, keramba 58,93 ton, kolam air deras 72,09 ton, jaring apung 44,64
ton dan tambak 98.15 ton," ujarnya.Seorang pembudidaya ikan air
tawar, Arya (45), warga Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak mengaku,
dirinya sudah tiga tahun mengembangkan ikan emas karena permintaan pasar
cukup tingggi dan menguntungkan. "Kami mengembangkan ikan emas di kolam
itu dengan masa panen selama tiga bulan. Jika musim panen kami bisa
menjual ikan emas sebanyak 10 sampai 15 ton dari dua petak kolam,"
katanya.
0 comments:
Post a Comment