SERANG, (KB).-Sebanyak 300.000 lebih dari total 654.785 rumah tangga sasaran (RTS)
di Provinsi Banten belum tercover Program Keluarga Harapan (PKH) maupun
Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu (Jamsosratu). Berdasarkan data
Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) yang diterima pihak Dinas Sosial
(Dinsos) Banten, program PKH mengcover sebanyak 178.866 RTS, sementara
Jamsosratu sebanyak 48.150 RTS. "Memang masih kurang ya, masih ada
300.000 sekian yang belum tercover. Kami kan (dengan program Jamsosratu)
sudah 48.000, mudah-mudahan ke depan bisa ditingkatkan," kata Sekda
Banten, Ranta Soeharta seusai kegiatan Bimbingan dan Motivasi Pendamping
dan Operator Jamsosratu, di Gedung Dinsos Banten, KP3B, Kota Serang,
Kamis (9/3/2017).Menurut dia, program replikasi Jamsosratu tersebut perlu ada di
setiap kabupaten/kota. "Di kabupaten/kota ada (replikasi), tetapi
disesuaikan dengan kebutuhan APBD mereka juga kan. Bayangkan, kekurangan
(yang belum tercover) cukup banyak. Tapi, paling tidak ini sudah hasil
pendataan ulang, database sudah masuk," ujarnya. Kepala Dinsos Banten,
Nurhana tak menampik, bahwa masih banyak RTS yang belum tercover
Jamsosratu maupun PKH dari pihak Kemensos. "Jumlah RTS dengan jumlah
yang dicover itu memang masih jauh. Saya hitung masih 300.000-an lah. Ke
depan mudah-mudahan ada peningkatan taraf hidup secara bertahap, jadi
diharapkan dengan jangka waktu tertentu penerima Jamsosratu ini enggak
berulang, seperti PKH itu ada sekitar 3.200 yang sudah exit (naik
kelas)," ucapnya.Oleh karena itu, pihaknya mengupayakan agar penerima manfaat dalam
kurun waktu tertentu akan mandiri melalui intervensi program lain,
seperti usaha ekonomi produktif fakir miskin (UEP-FM), rumah tidak layak
huni (rutilahu), dan lainnya. "Semua program-program yang berkaitan
dengan Jamsosratu harus diintervensi program lain. Karena, di dalamnya
ada lanjut usia, orang dengan kecacatan, RTLH-nya ada. Kalau mau
membantu mereka supaya keluar dari kondisi itu ya harus intervensi
program lain," tuturnya. Sementara, Kepala Bidang Perlindungan dan
Jaminan Sosial Dinsos Banten, Sunardi menuturkan, sejak digulirkan pada
2013 lalu, jumlah penerima program tersebut sebanyak 2.000 RTS dengan
jumlah pendamping dan operator sebanyak 12 orang. Sampai dengan 2017,
jumlah penerima manfaat program tersebut mencapai 48.150 RTS dengan
pendamping sebanyak 347 orang. Penerima manfaat Jamsosratu akan mendapat
dana bantuan tunai sebesar Rp 2,250 juta per tahun, yang dibayarkan per
triwulan. "Pendamping dan operator, adalah ujung tombak pelaksanaan
program ini, oleh karena itu pengembangan kapasitas dan kemampuan mereka
perlu ditumbuhkan dan terus ditingkatkan dalam melaksanakan tugas
pendampingan sosial. Salah satunya dengan kegiatan ini," katanya.
0 comments:
Post a Comment