![]() |
BERALIH FUNGSI: Lahan pertanian di Desa Pasirkembang, Kecamatan Maja, sudah beralih fungsi menjadi perumahan, Kamis (13/4). |
MAJA – Ratusan hektare lahan pertanian di Kecamatan Maja telah
beralih fungsi menjadi permukiman penduduk. Kondisi tersebut tidak lepas
dari kebijakan pemerintah kabupaten yang telah menetapkan Kecamatan
Maja sebagai wilayah pusat pertumbuhan sesuai dengan rencana tata ruang
wilayah (RTRW).
Kepala Desa Pasirkembang, Kecamatan Maja, Akhmad mengatakan, wilayah
yang dipimpinnya memiliki lahan seluas 532 hektare. Dari data yang
dimiliki pemerintah desa, lahan pertanian yang tersisa hingga 2017,
tinggal seluas 100 hektare. Artinya, 400 hektare lebih sudah beralih
fungsi menjadi permukiman penduduk. “Lahan pertanian di Desa
Pasirkembang terus berkurang,” kata Akhmad kepada , kemarin.Dijelaskannya, lahan pertanian di Desa Pasirkembang dikuasai
pengembang perumahan sejak 1995. Mereka membeli lahan untuk membangun
perumahan, karena wilayah Maja diproyeksikan menjadi kota baru yang akan
menjadi penyangga wilayah ibukota negara. Apalagi, sekarang sudah masuk
kereta rel listrik (KRL) dan rencananya bakal ada jalan tol dari
Tangerang hingga Rangkasbitung. “Alih fungsi lahan pertanian enggak
hanya terjadi di Desa Pasirkembang. Tapi juga di desa-desa lain di Maja,
karena pengembang akan membangun ratusan ribu rumah di sini,” paparnya.
Terpisah, Kepala Desa Curugbadak, Kecamatan Maja, Agus Supandi
menerangkan, lahan pertanian yang telah beralih fungsi di desanya
mencapai 263 hektare, dari luas wilayah 532 hektare. Lahan pertanian
tersebut akan dijadikan perumahan oleh pengembang dari Jakarta. Akibat
itu, kata dia, para petani di Curugbadak banyak yang kehilangan lahan
pertanian dan mereka kini beralih profesi menjadi buruh. “Alih fungsi
lahan pertanian tidak hanya terjadi sekarang. Tapi, sejak tahun 1994.
Pada waktu itu, dilakukan pembebasan besar-besaran di sini dan baru
tahun ini mulai dibangun perumahan dalam skala besar,” katanya.
Camat Maja Nuryanto mengatakan, alih fungsi lahan pertanian menjadi
perumahan sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Masyarakat menjual
lahannya kepada pengembang sejak 1990-an. Namun, baru sekarang
pengembang membangun ratusan ribu unit rumah, karena kegiatan
pembangunan perumahan terhenti pada 1998 akibat krisis ekonomi. “Saya
optimistis, ke depan Maja akan menjadi pusat pertumbuhan yang maju di
Lebak. Apalagi, akses transportasi darat ke Maja sudah cukup memadai,
karena telah beroperasi KRL dan kondisi jalan yang berkualitas,”
paparnya.
0 comments:
Post a Comment