SERANG, (KB).- Pemprov Banten kembali menggulirkan
rencana pengambilalihan kewenangan penataan kawasan Banten Lama yang
saat ini ditangani Pemkot Serang. Pemprov Bahkan sudah membentuk tim
kecil untuk merealisasikan rencana tersebut. Hal tersebut sesuai arahan
Gubernur Banten Wahidin Halim pada rapat dengan sejumlah OPD di Ruang
Rapat Bappeda, KP3B, Kota Serang, Selasa (4/7/2017).
“Pak Gubernur sudah minta dibuatkan identifikasi, mana kawasan utama
yang tidak boleh diganggu dan kawasan penunjang yang bisa dikembangkan.
Dengan perintah beliau (gubernur) harus dilakukan.
Sangat memungkinkan diambil alih. Minta dibentuk tim, ketua timnya Asda II,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banten, Hudaya Latuconsina, kemarin.
Sangat memungkinkan diambil alih. Minta dibentuk tim, ketua timnya Asda II,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banten, Hudaya Latuconsina, kemarin.
Menurutnya, gubernur menginginkan kawasan Banten Lama lebih tertata
dengan baik, termasuk akses penunjang menuju kawasan cagar budaya
tersebut. “Bisa diambil alih karena undang-undang tentang cagar budaya
itu tidak mnyatakan siapa yang bertanggung jawab untuk mengurus,”
ucapnya. Sementara Asda II Pemprov Banten, Ino S Rawita mengatakan, tim
akan melaporkan hasil pertemuan dengan Pemkot Serang pada Rabu (5/7)
hari ini. Terkait hal ini, kata dia, tim kecil sudah beberapa kali rapat
dengan pemkot dan instansi terkait.
“Jadi instruksi Pak Gubernur tatkala nanti bicara biaya lebih baik
nanti koordinasi dengan Kota Serang. Ambil alih saja. Yang penting kita
miliki tempat wisata representatif, kunjungan wisata yang jelas. Besok
(hari ini) tim kecil memaparkan ke Pak Gubernur, hasil pembahasan dengan
instansi terkait,” ujarnya. Beberapa instansi yang sudah diajak bicara
yakni Dinas PUPR dan Perkim. “PU itu menggarap akses jalannya, Perkim
itu nanti menangani permukiman kumuhnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, bukan soal pengambilalihan kawasan Banten Lama yang
ditekankan gubernur, tetapi soal tampilan Banten Lama ke depan. “Jadi
bagaimana ini menjadi aset destinasi wisata yang memesona dari segi tata
kota. Jadi begitu datang dari (gerbang tol) Serang Timur arahnya jelas.
Dari Sertim ke Banten Lama, Tasikardi, Anyer, Tanjung Lesung semuanya
nyambung,” tuturnya.
Memadukan konsep
Tim kecil nanti bertugas memadukan konsep penataan dari berbagai
pihak yang kemudian akan melaporkan kepada gubernur. “Nanti terserah
kebijakan gubernur, apakah nanti menjadi tim besar atau tidak, kita
lihat saja. Dengan pembangunan dari berbagai sisi diharapkan Banten di
kemudian hari bisa benar-benar memiliki aset wisata yang representatif,”
ujarnya.
Menurutnya, destinasi wisata di Banten cukup dikenal. Namun, belum
satu pun yang tertata dengan baik. “Di Tanjung Lesung saja proyek
nasional kan belum tertata betul. Kita bertahap lah, satu persatu
mudah-mudahan menjadi aset idaman. BUMN, BUMD dan lainnya siap
menggolkan,” ucapnya.
Sebelumnya, Gubernur Banten Wahidin Halim juga menyatakan
keinginannya untuk membuat Kawasan Banten Lama dan destinasi wisata
lainnya lebih memesona. Menurut eks Wali Kota Tangerang dua periode
ini, situs dan cagar budaya merupakan identitas Banten. “Situs-situs dan
cagar budaya ini kan identitas Banten jadi perlu diperhatikan,
diberikan fasilitas. Sehingga harus dibenahi,” tuturnya.
0 comments:
Post a Comment