LEBAK, (KB).- Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi mengusulkan agar Pemerintah Pusat dapat
menyiapkan gerbong kereta api khusus untuk mengangkut hasil pertanian, mengingat sekarang ini para petani kesulitan membawa hasil bumi ke Jakarta. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Lebak H. Ade Sumardi saat menghadiri Rapat Kerja Menteri Pertanian RI dengan Komite II DPR-RI untuk membahas kesiapan dan ketahanan pangan di DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara RI di Gedung DPD- RI Jakarta, Rabu (5/7/2017).
menyiapkan gerbong kereta api khusus untuk mengangkut hasil pertanian, mengingat sekarang ini para petani kesulitan membawa hasil bumi ke Jakarta. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Lebak H. Ade Sumardi saat menghadiri Rapat Kerja Menteri Pertanian RI dengan Komite II DPR-RI untuk membahas kesiapan dan ketahanan pangan di DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara RI di Gedung DPD- RI Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Sebagai daerah agraris, ujar Wabup, Kabupaten Lebak siap menyukseskan
program Pemerintah Pusat terkait ketahanan pangan. Namun untuk
memudahkan dan meningkatkan pendapatan petani, pihaknya mengusulkan agar
pemerintah menyiapkan gerbong khusus untuk mengangkut hasil pertanian,
mengingat sejak mulai dioperasionalkannya KRL, petani kesulitan
mengangkut hasil pertaniannya.
”Kalau dulu petani kita bisa membawa hasil pertaniannya ke Jakarta menggunakan kereta api, sekarang sudah tidak diperbolehkan lagi. Untuk itu, kami minta pemerintah pusat untuk menyiapkan gerbong khusus” ujarnya.
”Kalau dulu petani kita bisa membawa hasil pertaniannya ke Jakarta menggunakan kereta api, sekarang sudah tidak diperbolehkan lagi. Untuk itu, kami minta pemerintah pusat untuk menyiapkan gerbong khusus” ujarnya.
Dalam raker itu, ujar Wabup, dijelaskan pula kondisi geografis
Kabupaten Lebak memiliki 249.167 ha lahan pertanian, yang terdiri dari
53.946 ha lahan sawah dan 195.221 ha lahan darat, dan merupakan salah
satu daerah penyokong ketahanan pangan ibu kota. Permintaan adanya
penyediaan gerbong khusus pengangkut barang atau hasil bumi juga pernah
disampaikan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menjelang dimulainya
pengoperasian KRL April lalu.
Menurut bupati, gerbong khusus pengangkut barang sangat dibutuhan
oleh masyarakat Lebak yang selama ini mengandalkan moda transportasi
darat itu untuk mengangkut hasil bumi atau barang dagangannya ke ibu
kota. Anggota DPRD Lebak, Dian Wahyudi juga telah menyampaikan
harapannya agar PT KAI menyediakan gerbong khusus untuk mengangkut hasil
komoditas pertanian yang dipasarkan di Jakarta, menyusul adanya
larangan mengangkut hasil komoditas pertanian dalam kereta api.
”Petani di sini sudah terbiasa mengangkut produksi hasil buminya
menggunakan kereta api. Pelarangan kebiasaan tersebut tentu sangat
berdampak terhadap pendapatan petani, karena mereka mengeluarkan biaya
transportasi kendaraan umum yang relatif cukup tinggi. Kami menilai
larangan PT KAI mengangkut hasil bumi tidak tepat, terlebih dengan
alasan mengganggu ketertiban dan kenyamanan penumpang,” ucapnya.
Sementara itu sejumlah perempuan pelaku ekonomi di Kabupaten Lebak
mendesak PT KAI menyediakan gerbong khusus untuk mengangkut barang
sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil.
“Kami berharap gerbong khusus itu dijadikan tempat untuk menampung
kegiatan ekonomi masyarakat,” kata Kana (55) seorang perempuan warga
Kecamatan Cibadak, beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, selama ini dirinya bingung dengan pelarangan
mengangkut ikan laut yang dibeli dari Pasar Karangantu Kota Serang
menggunakan angkutan KA Ekonomi trayek Rangkasbitung-Merak.
”Adanya pelarangan itu tentu menghimpit ekonomi kaum perempuan sehingga menimbulkan kemiskinan. Semestinya perusahaan pemerintah itu memiliki kewajiban melayani para pelaku ekonomi dengan menyediakan gerbong khusus,” tuturrnya.
”Adanya pelarangan itu tentu menghimpit ekonomi kaum perempuan sehingga menimbulkan kemiskinan. Semestinya perusahaan pemerintah itu memiliki kewajiban melayani para pelaku ekonomi dengan menyediakan gerbong khusus,” tuturrnya.
0 comments:
Post a Comment